Aku mengemasinya satu persatu, menatanya rapi dalam sebuah kotak berwarna ungu dan menyisakan sebuah catatan kecil di sebelah telepon genggamku.

Melewati Senin ini, dan menyiapkan langkah untuk menapaki selasa, rabu, kamis dan jumat yang akan membawamu datang kesini. Sementara saja, tapi aku membutuhkannya untuk mengikat kembali atom-atom yang mulai melemah dan membutuhkan energi dari nukleusnya.

Dan nanti, jika kau tiba, tolong isi kembali pundi-pundi yang tadi kusimpan, didepannya telah kutulis dengan tinta warna biru, warna kesukaanmu, dengan huruf miring dan tebal-tebal sedikit acak-acakan karena aku terlalu bersemangat menyambutmu datang.

Isilah senyummu, cintamu, padangan matamu, cibiranmu, omelanmu dan juga pelukan hangat yang selalu bisa membuat dunia yang bergetar hebat ini mereda dalam sekejab.Telepon ini akan selalu menunggumu, seperti bel rumah yang juga selalu menunggu jejak jemarimu, dan akhirnya diriku yang selalu menikmati detik demi detik kembalimu padaku.
Aku merinduimu, serupa ombak yang mendamba garis pantai, sekuat angin yang meniup hujan agar tetesnya menemui ladang gersang, semerah api yang bertemu oksigen dalam nyalanya, dan senestapa hamba berdosa yang memimpikan nirwana.
503 kilometer darimu, Aku rindu …..

*gambar dari canonphotos.com

Nyi Iteung melipat pakaian – pakaian yang sedianya akan dibawa suaminya ke kota, Kabayan terpilih menjadi petani terbaik sekabupaten dan memperoleh penghargaan dalam rangka mengenalkan pertanian organik ke masyarakat di desanya.
“Akang mau bawa pakean sabaraha?  perlu bawa jas henteu? éh pan akang henteu boga jas enya ? “ seloroh si Iteung sambil terus melipat. Si Kabayan duduk bersila di atas bale bambu, sambil mengipasi ubi goreng yang baru diangkat Ambu dari penggorengan.
“Nyi Iteung bener ga mau ikut? Urang pan bisa sekalian jalan-jalan di kota ..” Nyi Iteung menggeleng.
“Henteu ah kang, saya mah éra engké di ditu daék keur naon, saya pan bodoh ga ngerti nanaon
Judulnya sangar, ini pasti gara-gara tender-tender berbahasa "Engress" yang tersebar berantakan di meja saya :v 

15 Desember 2010
Percakapan dengan si Ayah yang sedang bertugas di kota M *berasa baca buku detektif*
Saya : nanti handphone e*ia-nya jangan dimatiin ya ...
Ayah : emang kenapa gitu ?
Saya : Kan besok ayah ulang tahun aku mau telpon *senyum sok perhatian*
Ayah : Yeeee .... kan masih besoknya lagi, aku lahir tanggal berapa coba?
Saya : :f
Mas Parto lagi ngobrol sama Semi di teras rumah, dua orang kakak beradik itu sedang curhat terselubung. Semi muring-muring saja beberapa hari terakhir ini, bukan karena lagi PMS sehingga Semi muring-muring. Tapi sepertinya semi sudah sangat tidak bisa menahan keriwilan beberapa pihak yang sepertinya ga ada kerjaan ngurusi orang lain.



Matahari sudah terlalu tinggi, sinarnya menerobos masuk melalui sela-sela tirai yang kemarin malam sengaja kubuka. 

Bangun sayang … sudah siang” suara baritonmu membuat kelopak mataku membuka, tapi rasanya enggan bergeser dari rengkuhan lenganmu yang selalu menentramkanku. Membaui harum tubuhmu di waktu aku terjaga itu seperti candu.

Matahari dan jam dinding yang berdetak itu tidak terlalu penting untuk mengukur waktu lagi sekarang, bersamamu membuat waktu nyaris kubunuh paksa. Saling menikmati detak jantung yang memburu, membuat semua yang ada selain kita adalah kosong dan tidak penting. Apapun yang kamu lakukan mampu membuatku tergila-gila, bahkan hanya dengan sedikit sentuhan dan tatap mata yang selalu menghanyutkanku itu kamu adalah orang yang paling berhak untuk membuatku selalu menurut dengan keputusanmu, pun untuk hal  menyangkut diriku sendiri.


Saya memang tidak piawai bikin judul ya, biarin ahh …..

Hari kemarin, saya curhat – curhatan dengan sahabat saya via yahoo mesengger. Pengennya sih ketemu langsung, tapi berhubung kami berdua sibuk banget syuting stripping *sok artis* :$ akhirnya kentjan buta tengah malam dilakukan dengan bantuan internet.



Temen                : Gue ketemu cowok
Saya                   : Cakep???
Temen                : Pastinyaaa ….
Saya                   : Mau ga ama lu?
Temen                : Siyal ….
Percakapan berlanjut
Temen               : Tapi gue sama dia banyak banget bedanya, dari hobby, selera makan, sampai  warna kesukaan ga ada yang sama.
Saya                   : Jenis kelamin beda juga dongggg????
Temen                : Monyong!
Saya                   : La terus …masalah gitu?

Kue Pukis dan Pizza
Saya jadi ingat sama si Ayah. Kalo ditanya bedanya, saya sama si Ayah itu ibarat kue pukis sama pizza, kalau ditulis daftarnya bisa sepanjang kertas kuitansi wartel. Soal selera makan, si Ayah paling bentji sama cabe, sedangkan saya kalau masakan tidak memakai cabe itu ibarat Lalia tanpa Majnun hambar dan kesepian *lebay alert*  ;)


He says :
Sabar sayang
Ikhlas
Kita cuma dikasi cobaan kecil
Cuma disuruh nunggu bentar lagi
Cuma diuji keikhlasannya

Marriage may be made in heaven, but the maintenance must be done on earth and you are the best one to do this 

I love you without reason and that is reason enough :L
Eh ... saya lagi pengen sok modis, gara-gara nemu gambar sepatu ini di internet, stiletto yang vintage banget
unyu banget kaaan :L 

Saya lagi di rumah mertua, sholat ied di masjid depan sudah selesai, jamaah juga sudah mulai meninggalkan tempat seraya bersalam-salaman mumpung pada ketemu dan ngumpul. Ya, disini bukan jakarta, di Solo, tetangga dengan radius rumah 500 meter masih terhitung saling akrab dan mengenal. Kecuali saya, tadi saya cuma pasang senyum manis di samping mami mertua karena memang belum banyak yang kenal :x

Sehabis masuk rumah, mami dan adik saya berangkat ke rumah kerabat di desa, saya dan suami memilih tinggal di rumah karena ada acara sendiri, dan si ayah acara pertamanya adalah tidur, jadi jangan salahkan saya ketika rumah ini akhirnya jadi persinggahan sementara sambil menunggu si ayah melek :p
si meong yang sexy dan imut ;)

Haii semua, semalam menjelang tengah malam :D
Beberapa hari yang lalu sahabat saya yang mau menikah tiba-tiba kerasukan peri ngawur dan meminta saya membuatkan hantaran lamaran :o dan saya dengan pedenya mengiyakan serta memerintah dengan sotoy untuk membeli ini itu untuk menghias hantaran itu.

Saya harus banyak bersyukur :)

Sekarang, saya lagi di depan leptop, dengan perasaan setengah galau, dan isak tangis yang sedikit tertahan yang membuat saya seperti orang kena pilek. Konyol memang, hanya perkara sepele, karena komentar seorang kakak kelas perempuan yang dengan semena-mena bilang umur 30 tahun itu susah hamil bla ... bla ... bla... :p

Entahlah, mungkin saya lagi sedikit sensi kali malam ini, untung saja, sejurus kemudian, saya sudah bisa kontrol emosi, dan mengembalikan semua pikiran positif yang akhirnya menggantikan semua yang tidak penting untuk saya pikirkan.
Demi untuk menghindari kesan rumah ini tidak terurus, walaupun kenyataannya memang demikian, jadi karena Demi Moore memang ga pernah berkunjung ke rumah saya ini, walaupun demi Tuhan saya sangat suka sekali model rambutnya yang Demi banget waktu di film Ghost.

Jadi, daripada semakin melebar ga jelas kemana arahnya, saya mulai saja.
Saya mau marah!!

 
Damar anakku lanang,
Sembilan bulan penuh perjuangan namun juga penuh kenikmatan ketika ibu dan kamu berada dalam satu nafas. Selain ibu harus memberi perhatian kepada diri ibu lebih dari biasanya karena ada kamu yang menjadi sebabnya, Bapak juga memberi perhatian yang ga kalah hebat sama ibu.
Mati ?
Tidak, tidak segampang itu kamu membunuhku.
Urat nadiku terlalu alot untuk sekedar ditebas dengan pedang besimu.

Musim semi,
Pada satu pemberhentian, aku menemukanmu
Pada satu kegalauan, aku memilihmu
dan sialnya ... aku tertawan
pada lesung manis pipimu

Musim salju,
pada dingin yang dengan kejam menusuk belulang
pada angin yang pongah meniup pepohonan
pada putih yang merampas bianglala senja
aku telah melepasmu untuk bahagia

Jangan kembali,
Bahkan untuk selarik bayangan yang akan mengusik
Juga setitik harapan yang hanya mengguratkan gundah
Karena perih ini sudah berganti
Dengan sebuah pemakluman akan proses kedewasaan
Yang semestinya mulai kau dapati
Untuk bahagia mu sendiri
Bukan untukku
titik

*aku  berharap pelangi senja akan datang kembali, pelangi yang lebih berwarna dari bianglala yang kemarin sempat ada*

"Bikinin Teh dong" suami saya menutup pintu kulkas, sambil mengeluarkan cangkir alumunium yang mulutnya lebar banget. Kalo ga salah, cangkir itu dibeli waktu jalan-jalan ke sebuah supermarket. Di tempat orang-orang belanja dengan harga pas ga pake nawar, bahkan untuk barang-barang ga penting dengan harga yang ga pake logika. Tapi toh saya tetep ketagihan untuk kesana.

"Nantilah, ini lagi masak air" jawab saya sambil berlalu ke kamar mandi.
Saya itu baru kenal dengan laki-laki yang tiba-tiba jadi maha penting bagi hidup saya, bahkan saya rela "angkat kaki" dari rumah saya untuk hidup bersama dengannya, ajaib kan? Tapi anehnya bapak ibu saya malah memberi restu dan wejangan - wejangan seperti "Patuhlah sama dia, itu ibadah."
Alamak!
Sabtu pagi yang cerahhhh…. :D

Oke mulai

  • Peringkat 7
Zian, voaklis band zigaz. Band Baru, tapi karakter vocal zian menurut saya oke banget. Mau coba denger? Klik aja
  • Peringkat 6
Firman, yang sekarang jadi vokalis the Fly. Takjub banget saat dia tampil di Indonesian Idol nyanyiin lagunya blacksabbath. Mungkin setahun yang lalu kali ya, saya cari klip nya di youtube ga nemu :’(
  • Peringkat 5
Bagus Netral. Kepala Plontos dan suara yang khas banget. Ajib lah pokoknya menurut saya. Denger aja coba
  • Peringkat 4
Andi RIF/, selain suara oke, selera fashion nya juga oke :D. Klik it
  • Peringkat 3
Kaka Slank, ga perlu komentar, pasti sudah tahu keajaiban suara pentolan Slank ini. Wanna see?
  • Peringkat 2
Iwan Fals, walaupun sekarang mulai agak mellow toh saya tetap suka sama suara bang iwan. Pinjam bukunya ya
  • Peringkat 1
IPANK, you’re raawwwwkkkkk man!!! \m/
Keren, berkarakter dan terbukti dari sinih! :D
 
 

Baru sadar, yang ada di list ini, semua memiliki suara dengan timbre yang serak serak sexy halaah ;) 
Enjoy it.
Alkisah, dahulu kala, ada seorang pemuda yang katanya gantengnya selevel sama Nicholas Saputra, (katanya sih tapi kalo bagi saya jelas lebih ganteng Fauzi Baadillah :D). Nilainya sempurna, kuliah di perguruan tinggi paling top markotop di dunia maya, namanya …

“ Kenalkan, saya Labiluz Javanicuz”

Si Mas labil ini sedang sibuk menyusun rencana, selepas dia kuliah nanti. Mau jadi apakah gerangan, sementara dia adalah mahasiwa hebat yang tidak ada celanya, pintar, intelek dan sakpiturute pokokmen nggegirisi :D
Saya lagi bengong di depan monitor, kerja?? enggak nunggu jam 5 tepat untuk segera angkat kaki pulang kerumah.

Temen saya di ruangan bawah me-ym saya,

"mbak ruangan mbak dinginnnya ampunnnn"
"he eh, makanya saya gampang laper"
"halaah itu mah alesan mbak yuyuk ajeeee"


Ruang kerja saya itu kira-kira berukuran 40 meter persegi dengan 20 an personel dan 2 buah AC central segede gaban yang sudah dol sensivitas pengaturan suhunya sehingga suka nyembur udara dingin seenak udel sendiri (emang AC punya udel gitu?)

Saking malesnya kerja, akhirnya saya nyari contekan di gogle dengan kata kunci : hubungan rasa lapar dan hawa dingin
dah hasilnya antara lain:


Ja
Pria, akhir medio 30-an, kreatif, terlalu kreatif bahkan terkadang. Keras kepala, sangat, dan sering uring-uringan ga jelas layaknya perempuan yang sedang menderita PMS.
Ja tergila-gila dengan malam, baginya adalah kepuasan ketika bisa menjajah hening gelap dengan keriuhannya sendiri, bahkan Ja seringkali sesumbar "bagiku menikmati keriuhan malam adalah lebih indah dari sekedar lembaran-lembaran inpois yang mulai mengucurkan dana" sumpah yang ini saya mah sangsi sama si Ja, terlalu lebay dia.



Kereta Api, saya mengenal alat transportasi ini sejak saya berumur 5 tahun, saya masih ingat setiap kali saya berkunjung ke tempat nenek, kami melewati perempatan stasiun balapan arah ke pasar legi di kota solo.
Hingga saya dewasa, Kereta Api menjadi alat transportasi favorit saya jika ingin bepergian, termasuk ketika saya harus mudik solo -jakarta, jakarta - solo. Kereta Api dalam benak saya merupakan kendaraan yang paling aman, paling nyaman dan paling saya percaya untuk mengantar saya ke tempat tujuan.

Lagi jalan-jalan malam alias blogwalking at midnight hallah...akhirnya saya tertular om warm untuk membuat daftar buku-buku favorit saya, tapi berhubung sudah sedikit ngantuk, jumlahnya saya diskon jadi 7 buku paling asoy yang pernah saya baca.

setiap kita punya rahasia
aku, kamu pun benda yang kau dakwa tak bernyawa itu

***


Akhirnya saya buat juga postingan tentang H A M I L di rumah ini, :D
Saya hamil gitu? ooh belum teman teman *senyum manis* Allah masih memberi kesempatan saya untuk belajar bersabar.

Nan


 Nan,

Kalau nanti bertemu pelangi
katakan padanya
hujan menitipkan salam untuk mentari

what do you think about it? :D

Sebelumnya ga pernah berfikir, sampai hari kemarin. Suami saya tiba-tiba bawa kabar berita dari SDM, saya sih pertamanya mikir "waah kabar baik nih gajinya naik" :P tapi ternyata oh ternyata, SDM pingin liburan saya dan suami nanti pas lebaran ga tenang gara-gara suami diusulkan dinas ke tempat antah berantah dan terpencil di Indonesia Timur....

Mungkin ini salah satu manfaat, kenapa Tuhan menasbihkan saya harus pergi - pulang kantor dengan naik mikrolet...biar saya punya bahan untuk ngisi blog saya yang semakin terlantar ini...halaah:D

Jadi, edisi kali ini, adalah masih di mikrolet M-16 yang dengan setia mengantar saya ke kantor dan ke rumah jika sore telah tiba. Sore itu, mikrolet hanya berisi 4 orang, sepi seperti biasanya, karena jurusan arah rumah saya itu termasuk jurusan kosong ketika jam sibuk.
Dua orang gadis manis berbaju putih abu-abu, asyik ngobrol dan memencet-mencet tuts di handpone edisi terbaru. Saya, duduk berdampingan dengan seorang ibu yang sepertinya habis belanja di pasar minggu.

Lagi asyik-asyiknya bengong membayangkan semangkuk sop buah yang biasa nangkring di ujung gang rumah saya, tiba-tiba salah satu dari cewek abege ini berkata:
"kalo nyokap gue lagi ada di rumah, gue males banget, pasti gue telpon si bibi, terus gue tanya ada nyokap ga, kalo ada gue terusin jalan, nanti sampe rumah tinggal tidur deh kagak usah dengerin ocehannya lagi"

:-x insting nguping saya mulai bekerja :p , si teman menimpali beberapa kata, intinya mereka terganggu saja dengan kecerewetan si Nyokap di rumah.

INDONESIA

"Indonesia Tanah Air Beta
Pusaka Abadi nan Jaya
Indonesia sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja Bangsa"

Mungkin masa itu telah berlalu walaupun saya berharap hanya untuk sementara, masa dipuja-puja, masa kegelimangan dan kebanggaan diri sebagai manusia yang berkewarganegaraan INDONESIA. Banyak sekali sorotan negatif yang ditujukan kepada Indonesia, bahkan dari warganya sendiri, jujur secara pribadi saya tak menyalahkan mereka, mungkin memang masih banyak segala sesuatu yang tidak sesuai dengan yang semestinya. Masih banyak yang belum terjamah kesejahteraan di angka 65 tahun Indonesia Merdeka.  Tapi jauh di lubuk hati saya yang paling dalam, Indonesia tetap membanggakan buat saya.

Pemberitaan yang tidak seimbang, antara kekurangan dan prestasi, antara kreasi dan kerusakan, membuat saya membayangkan, orang yang sama sekali tidak tahu tentang Indonesia akan mengira Indonesia ini negara Bar-bar dan terbelakang, mungkin juga...banyak hal yang membuat saya begidik akhir-akhir ini, bagaimana warga Indonesia yang terkenal ramah tamah bisa dengan gampang tersulut emosi dan berbuat anarkis kepada saudara sebangsanya.Miris..iya saya miris.

Saya dan suami lagi suka nonton sinetron sore jam 7 di sebuah stasiun Televisi swasta, judulnya Islam KTP.  Pertama kali sih ga sengaja waktu nonton pertama kali, eeh karena ceritanya bagus alhasil keterusanlah kami:D

Alur ceritanya lucu, tapi mengandung pesan agama yang tersampaikan dengan ringan dan tidak memaksa. Saya sendiri, jadi sering merasa kesindir saat sedang menonton, pun demikian karena penjabarannya dalam cerita dibuat sedemikian ringan dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari, rasanya makna yang disampaikan jadi lebih mudah saya pahami.


hai hai...
Ini sebenarnya postingan telat lagih...duhhh
Dulu jaman saya masih kinyis-kinyis sebagai penganten baru, karena belas kasih seseorang hehe, akhirnya sampailah di pantai anyer nan permai. Dan alhamdulillah nginep di tempat yang sampai sekarang masih saya pooling sebagai tempat terajib dari gratisan - gratisan yang pernah saya rasakan.

Anyer, sebuah pantai yang membentang di daerah Banten. Dari Jakarta, jika lancar membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam (eeh kalau ga salah ya, soalnya hampir separuh waktu di jalan saya tidur hehe).
Saya berangkat hari jumat pagi, sampai disana sore hari karena harus sholat jumat dulu di jalan.Karena libur panjang, hotel yang kami tempati (Solu Elite Marbella) penuh sesak sama manusia, besar, kecil, tua muda tuplek blek disana.



Teman saya        : “yuk, lu sibuk ga? Gue mau ngobrol nih”
Saya                    : “belon..sok atuh”
Temen saya        :” adik gue mens untuk pertama kalinya gue bingung, what should I do?”
Saya                    : “beliin pembalut”
Temen saya        : “asem lu”

Kemarin sore menjelang malam, saya pulang dengan angkutan umum jurusan pasar minggu - kampung melayu yang biasa saya tumpangi.
Angkot cuma berisi 4 orang, 2 ibu-ibu, satu mbak-mbak manis dengan blazer abu-abu yaitu saya :D dan juga satu orang anak SMA dengan lagi-lagi celana aneh. Angkot pun membelah jalanan Jakarta dengan yak-yak an mungkin supirnya kebelet ke belakang kali yaa.

Sampai di depan kompleks pertanian, dua orang penumpang turun, jadilah tinggal bertiga termasuk pak sopir yang menyerahkan hidupnya kepada angkot yang masih saja berjalan tak keruan itu. Memasuki jalan di samping Taman Makam Kalibata, jalanan mulai macet dan akhirnya berhenti sesaat di antrian lampumerah Kalibata. 


Kemarin pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga besar saya yang besar-besar:D
Diantara ponakan-ponakan saya, ada dua orang ponakan yang tengilnya ampun-ampunan, tapi tak ayal malah membuat saya kangen kalau lama ga ketemu. Dua kakak beradik itu kesemuanya lelaki, wajahnya ganteng-ganteng dan umurnya juga tak terpaut jauh, si kakak 10 tahun dan si adek baru menginjak 4 tahun.
MySpacehaihaihai...saya akhirnya punya dapur baru :D buat menyalurkan naluri emak-emak saya, dan buat ngoleksi resep siapa tahu nanti sehabis pensiun saya bisa bukak warung makan katanya kan masakan saya enak .

Silahkan berkunjung yaa ke dapur saya yang baru, yukk mari ....
 


...Ketika cinta datang, aku mencatat setiap nyaman yang kurasakan, bersamaan dengan degub ketakutan akan kehilangan, tapi dengan sedikit keberanian, akhirnya kuputuskan untuk meresapi setiap sudutnya, perlahan dan menatapnya lekat ketika dia mendekat....

Tegar membuka pintu kamarnya, menaruh lipatan sajadah dan kopiah di ujung tempat tidur lalu terduduk di kursi kayu yang menghadap ke jendela yang sedari tadi dibukanya lebar-lebar. Hawa dingin yang berkejaran masuk tak dihiraukannya, Tegar hanya ingin menatap puncak lawu yang subuh ini tertutup kabut.
Setengah jam sudah, Tegar hanya duduk bengong, sampai  suara ibunya membuyarkan kepingan-kepingan lamunan di kepalanya.

“Sarapan sana, hari ini katanya mau mulai tandur, jangan sampai telat, ndak enak sama pak Kusno”
Tegar mengayunkan langkah kakinya ke sawah di lereng gunung yang bertingkat-tingkat, hatinya seperti mengambang tak keruan, hari ini kang Parto tidak masuk, artinya hanya dia sendirian yang berada di ladang.
Dan lebih jauh lagi, nanti siang, hanya dia saja yang menemui Kinanthi, anak pak Karso, yang akan mengantarkan makan siang. Entah apa yang dirasakan pemuda lugu itu, antara kesenangan, penasaran yang menghentak-hentak, berselang-seling dengan rasa takut dan kekhawatiran yang tidak jelas juntrungannya.

Layaknya jejeran keramik yang disatukan oleh nat
mungkin seperti itulah persahabatan
tidak melampaui, tidak meninggalkan
tapi berada dekat jika ingin bertemu


selamat berbahagia semua :D
 (postingan Telat :D)
26 juni 2010

Untuk sebuah pertemuan yang telah direncanakan begitu indah oleh Tuhan, untuk ketidaksengajaan-ketidaksengajaan yang telah terangkai begitu manis, untuk sebuah kisah cinta yang bermula dari sebuah tatapan mata di sebuah toko buku sore itu,

aku berterima kasih.

Saya dan Solo = yiayyyyiiii...another part of happy life

Iya, saya sudah membaui harumnya sate buntel yang dipanggang dan dihidangkan panas-panas dengan baluran kecap manis di dagingnya yang empuk matang, atau hangatnya wedang ronde yang menjalar dari ujung lidah hingga ke dalam rongga dada, meresap, mengusir dingin bagaikan dekapan seorang terkasih....lebaay to the max.
Setelah dihajar habis-habisan dan bertubi-tubi dengan pekerjaan yang tiada endingnya, rasanya reward ini pantas saya selipkan di akhir minggu sebelum minggu berikutnya dihajar lagi (hedeeeh).

Ternyata...
Pertandingan bola ada juga manfaatnya buat saya, selama nungguin si ayah yang lagi ga jelas mendukung siapa di pertandingan bola antara Perancis dengan Afsel (soalnya tiap ada yang gol teriak-teriak ples keplo-keplok ga jelas gitu), saya nih saya, orang yang sering kena serangan gaptek akut dan mendadak bisa bikin signature di postingan saya ahaaiii senangnyaa 
MySpace

lihat yaaa itu di bawah 
*pamer-pamer sambil jalan jinjit muter-muter*

Terinspirasi dari sebuah film Message in a bottle, dan sebuah arah utara yang sangat disukai teman saya, jaman dahulu kala, yang sama sekali ga mirip kevin costner, suer…kalo ada yang bilang mirip itu fitnah, yang sangat keji.
Mari dimulai…
Cinta memang bukan secangkir kopi (ah ini juga minuman kesukaan temen saya itu tadi) diteruskan…
Cinta memang bukan secangkir kopi, tapi jika aromanya telah habis meruap, nikmatnya telah habis tersesap, tinggalah pait yang serupa ampas menyisa di dasar cangkir.

Sekarang saatnya menjadi kakak yang baik…MySpace
Tante saya nelpon,
“itu adikmu bilangin dong, tiap hari ganti-ganti in relation ship with, udah kayak minum obat saja, heran anak sekarang semua dibikin gampang ga pake dipikir”
“waduuh nte, saya kan juga anak sekarang, saya masih sering mikir lho”
“aah ga nyambung, ini adikmu, kamu kan udah nikah ngapain tante urusin”
“weekss”
Telpon ditutup, saya masih mikir, (tuuu kan anak sekarang masih pake mikir).


Seragam blazer warna biru donker, dengan lapis baju putih di dalamnya, jilbab senada, tas dan sepatu yang ga kalah macthing warnanya.

Dengan langkah yang super Pe-De, berjalan menuju lobby utama kantor saya, bak peragawati yang lagi berlenggang lenggok di catwalk. Tangan kanan menjinjing tas tangan dengan manis, tangan kiri berayun seirama gerak langkah kaki yang bersepatu baru dengan hak tinggi yang menggoda.
Pokoknya, saya tampil perfect!



“Kidang...talung
duwe anak.... talung
mil ketemil .... mil ketemil
si kidang mangan lembayung”
Itu sebait lagu jaman saya dulu kecil, yang sering dinyanyikan mbah kakung kalau saya liburan ke desa.

Kalau saya memakai baju seragam, sehari saja, sesudah itu harus dicuci, ga enak rasanya, esok hari memakai baju yang sama, bau keringat, nanti apa kata teman-teman di kantor?

Begitu juga dengan tas, kaus kaki, sepatu, semua harus bersih kan? coba kalau saja sepatu yang dipakai ada kotornya sedikit, pasti sudah berasa ga pe-de, nanti apa kata orang-orang yang lihat.


free music downloads | music videos | pictures


aku suka caramu membuatku tersenyum saat hariku kelabu
aku suka caramu tertawa riang saat kau datang menyambutku
aku suka semua perhatianmu
aku suka caramu menjaga diriku
aku suka semuanya tentangmu



*hati –hati ini bukan resensi*
Sudah pada nonton Prince of Persia? Pasti sudah!
Dan memang sepertinya saya termasuk kloter terakhir, tapi lumayanlah, tadi malam kursi masih terisi penuh, masih berasa nonton box office biar agak telat.
“Waaa…hujan!!!” saya berlari-lari kecil sambil menutupi kepala saya dengan map plastik yang tadi saya tenteng. Buru-buru saya buka pintu pagar, merogoh kunci dengan cekatan di tas saya dan membuka pintu depan rumah mungil saya. Belum lagi saya masuk, seorang pemuda kira-kira sepantar dengan saya, berjalan tergesa menggandeng seorang anak kecil.




Guling menurut kamus artinya bantal yang bentuknya bulat panjang.

Guling itu berjasa buat saya, dulu jamannya saya masih lajang, saya itu tipe perempuan yang harus tidur sorangan wae alias tidak nyaman berada dalam satu kasur berdua dengan orang lain atau barang lain termasuk bantal dan guling. Saya hanya membutuhkan kasur dan selembar selimut.


Saya lagi ngumpul sama sahabat-sahabat saya yang aneh-aneh. Kenapa saya bilang aneh? Entahlah, mungkin feeling mungkin juga pembelaan diri daripada saya dibilang aneh duluan, haha. Ketika saya bilang mereka aneh, memang benar justru mereka yang buru-buru menuding saya aneh.

Kata mereka saya aneh karena :
  1. Saya suka sekali nanya sama mas/mbak waitres “mbak kok beda sama gambarnya?” begitu pesanan saya  datang.
  2. Saya sering sekali memakai kaus kaki yang beda warna.
  3. Saya makan banyak tapi ga bisa gemuk.

Tiba-tiba pandangan mata saya mengabur, otak saya berpikir cepat, ada apa ini,
"Kelaparan?"
"Aaah saya barusan menghabiskan seporsi bebek bakar, sotomie dan es cincau"
"Keracunan?"
"Waduuh bisa jadi, tapi saya biasa makan di tempat itu dan selama ini fine-fine saja"

Tiba-tiba gelap...dan sepi....*mirip lirik lagu dealova-nya once*

Saya sama suami lagi baca bukunya Pidi Baiq, edisi Drunken Monster.

Di halaman awal ada sebuah catatan penghantar dari Prof. Dr. Bambang Sugiharto.
"Ketika Thomas Hobbes bilang bahwa pada dasarnya manusia itu serigala bagi manusia lainya, buku ini menunjukkan kebalikannya, bahwa pada dasarnya - pada tingkat reaksi paling primer dan paling spontan - disposisi manusia itu baik adanya."
itu sebagian nukilannya yang menggelitik saya untuk mencoba,


..mmm nganu, saya tadi nemu cara ngedit biar temen-temen bisa ngasih kritik dan komentar, merusuh juga boleh, lempar-lemparan apalagi kalau obyeknya makanan juga dipersilahkan, asal ga bakar-bakaran hehe..
coba yaa...biar saya tahu, usaha saya tadi berhasil engga 
terimakasih 
MySpace

Daripada harus menemaninya apel di ace hardware dan merasa bosan setengah hidup, akhirnya memutuskan janjian saja di tempat yang akhirnya bisa menyatukan kami : Toko buku.


"Bapak masih di Rumah Sakit, tapi belum bisa diambil tindakan kondisinya belum stabil"


Saya panik, kenapa operasi yang awalnya diprediksi ringan sehingga saya memutuskan untuk ga pulang ke solo mendadak jadi rumit, tensi bapak yang terus naik membuat tindakan tidak bisa diambil sama sekali. Selain itu, kata ibu, bapak mulai ngaco ngomongnya, mulai minta keluarganya dikumpulkan.


Saya lagi eneg bolak balik lihat iklan ini,
Menurut presepsi saya yang awam dunia advertising ini, ada 2 kesimpulan yang diambil dari narator iklan pewangi parfume ini:
  1. Kayaknya cewek itu jadi budak  cowok banget, apa-apa yang diminta cowok dituruti termasuk tampil dengan pakaian mini.
  2. Kayaknya cowok itu nganggep cewek itu yang berpakaian mini itu murahan, soalnya harganya juga mini 
Sepengetahuan saya, iklan ini muncul jam 9 keatas, entahlah di pagi hari, soalnya saya jarang nonton TV selepas jam 7 pagi. Dengan ekspresi mbaknya yang sedikit ambigu, membuat orang mengartikan yang iya-iya apalagi dotambah dengan narasi yang bisa disimak di video yang saya link postingan ini. Seakan-akan suatu pembenaran bahwa semua cowok itu sudah pada dasarnya mempunyai pemikiran yang ujung-ujungnya tubuh seksi dan berbalut pakaian minim, takdirnya otaknya isinya seks dan pikiran nakal, dan kita semua (MAU GA MAU) harus memaklumi, andaikan saya jadi cowok saya bakal ngamuk-ngamuk habis di judge demikian.
Kalau ada yang ngeles, yaa namanya juga iklan, kan pasti ada pesan lain di balik itu.
Justru karena iklan itu, dimana kita hanya disuguhi tagline pendek, dan kita sendiri yang harus mengartikan maksud dari tagline yang disodorkan, mana mau ada yang repot-repot nyari tahu sana sini apa yang sebenanya ada dipikiran pembuatnya. (kecuali kalau memang ada keterangan : untuk yang mau tahu arti sebenarnya silahkan hubungi bla bla bla...).

Atau mau nyoba, ngomong gini di mall : eh mbak pake rok mini, pasti harganya murah yaa?
pasti langsung ditonjok mukanya.
Saya sih ga nyalahin, banyak cewek yang pakai pakaian mini karena mereka memang pengen, bukan karena cowok yang kasih komando.

Jika nanti taglinenya ganti "karena cowok suka yang polos,....."
Kebayang ga iklannya???



Kayaknya agak sakit deh judul postingan saya kali ini haha, maklumlah sejak kenal sama bannernya mbak dosh, saya jadi lebih sering mikir sehabis ngetik kalimat, mikir doang habis itu kadang-kadang ga ada follow up.

Bolak-balik ketemu toilet perempuan yang katanya perempuan itu "wujud dari keindahan" kok sama joroknya dengan Tempat Pembuangan Akhir. Padahal cewek yang barusan keluar cantik lho, jadi intinya don't judge the ladies toilet from the face of the user, gelo kowe mengko (kecewa kamu nanti).

"Masa SMA itu kayak apa to mbak? kok katanya masa paling indah?" itu pertanyaan adik sepupu saya yang memang tahun ini mulai masuk SMA.

Saya jadi ingat, saya sudah terlalu jauh dengan masa SMA saya, kira-kira sudah 12 tahun saya melepaskan diri dari status Siswa SMA. Kalau dibilang paling indah, bagi saya semua masa yang saya jalani memiliki keindahan sendiri-sendiri.

# "Awas! jangan bilang-bilang ibu!" ancam mas Gagah, seraya mengoleskan gincu merah-merah ke bibirnya.#

# "Kamu pasti lupa menekan tombol rice tadi malam, pantas saja nasinya masih berujud beras waktu sahur tadi ibu buka tutup majig jar" kata ibu sambil mengaduk nasi goreng di dapur.#


---- itu dulu, yang lain nyusul, asyik juga ternyata bikin fiksimini ----










"Tenunlah bahagiamu yang baru, akan kubawa serta semua kenangan agar tidak membayangimu." dia pun pergi, dengan sebuah koper kecil beserta dua kartu atm dan dua buku tabungan di tanggannya.


nyoba-nyoba kenalan sama dunia fiksi mini walau masih rancu untuk mengetahui seluk-beluknya, makasih ya mbak wi3nda

gambar dari getty image.com







dia pernah membuat aku marah, terluka dan tanpa terasa meneteskan airmata

















Pakai cat perancis
jadi ga luntur, asal ga dikerik, desain cantik dan bisa pesan khusus, jadi ga ada yang ngembarin di toko hehe, pokoknya asyik, harga terjangkau sesuai dengan ukuran toples dan rumitnya gambar.



Aku percaya semua terjadi karena campur tangan-Nya.





Jangan terjebak dengan kalimat saya diatas, saya ga akan curhat cerita sedih, tapi cerita sial sedikit konyol yang sebenarnya bisa dihindari.