kadang-kadang saya bingung, kenapa ya orang yang pintar membentuk opini publik, dengan memanfaatkan semua bentuk media yang ada (mungkin berasa artis) jadi kelihatan lebih bersih. Mmm padahal selebihnya mungkin juga tak lebih baik dari orang lain.
Sehabis menyakiti orang lain, lalu cerita sana-sini, dengan memutar balikkan fakta, terus memasang status religius di facebook, beress dahh.
Bertebaran jempol, tapi inti dari status cuma untuk membentuk satu opini, bahwa dia adalah pemenang.

Satu saja, kasihan...sangat artifisial.

Comments (0)