Saya tiba-tiba pengen majang tag line mbak Tary Wulandari di blog favorit saja Lajang dan menikah "sama enaknya sama ribetnya" he he.

Temen-temen kantor yang hampir 85% menyebut dirinya laki-laki, tadi pada ngumpul sore-sore, di sebuah kedai es krim yang terletak di lantai ground gedung tenant di area depan kantor. Dari obrolan - obrolan remeh temeh tentang baju seragam yang mulai kesempitan sampai rokok yang mendadak diharamkan (kalo soal ini saya mah yang paling getol kampanye biar bener-bener haram). Omong punya omong akhirnya sampailah pada tema temen saya yang berniat melepas masa lajang sekitar dua bulan ke depan, dari saling lempar info tempat resepsi, pemberkatan, undangan sampai datengnya mau pada barengan, tiba-tiba temen saya yang sudah master di dalam dunia nikah menikah nyelutuk "naah rasain ntar si Nando".
"Mang napa?" iseng aja saya timpalin.

Akhirnya mengalirlah curhatan-curhatan dodol dari temen-temen saya, ada yang merasa hobinya dikebiri gara-gara uang jajannya dipangkas habis sama sang istri tercinta, ada yang tiba-tiba dikasih jatah uang saku 50 ribu hari padahal pas masih lajang saya tahu banget dia bisa makan 5 kali dalam sehari dan lebih dari 200 ribu. Ada yang tabungannya dikuras habis gara-gara istrinya kecanduan belanja.

O iya satu lagi, dan ini yang paling heboh tadi selama masa persidangan eh perbincangan, tentang uang laki-laki. Alkisah, di tempat saya kerja, selain gaji ada namanya tunjangan dan uang transport, yang jumlahnya hampir 3/4 uang gaji. Naaa...uang tersebut, diberikannya secara tunai dan tanggalnya terpisah dari tanggal pemberian gaji resmi, sekitar tanggal 15-an. Sebagian temen-temen saya uang ini tidak diserahkan ke istri tapi untuk operasional mereka selama sebulan, itulah mengapa mereka menyebutnya uang laki-laki.
Selidik punya selidik, salah seorang istri temen saya dititipi uang laki-laki itu oleh OB karena suaminya sedang sakit dan tidak bisa ke kantor. Akhirnya terbongkar sudah deh rahasia uang laki-laki di kompleks perumahan kantor saya, dan nasib temen-temen saya pun tergantung dari katebelece para istri untuk merelakan uang laki-laki itu tetep menjadi uang laki-laki atau uang tak berjenis kelamin alias uang hemaprodit hahaha...

what ever gimanapun ribetnya, saya kira saya bahagia kok menikah, what about you ?


Comments (4)

On April 8, 2010 at 10:44 AM , Anonymous said...

sebenrnya gak ada uang laki2 atau uang perempuan,dalam pernikahan ya sama2 lah.

kan udah dipersatukan Allah,jadi ya satu bukan dua lagi :D

tapi ini cuma pendapat saya lho ya,semua itu bisa dibicarakan,kesannya kalo uang laki2 itu gimana banget sih hehehehe :)

 
On April 8, 2010 at 7:30 PM , yuyuk said...

hehehe iya mas, itu bisanya anak2 aja nyebutnya habis keberadaannya disamarkan dari istri:))
makasih kunjungannya, jangan kapok mampir dan ditunggu ilmu2nya biar jadi jago nge blog :D

 
On April 9, 2010 at 4:28 AM , uul said...

Hahahhha...banyak juga mbak yang bahas gini d kantor. Uang yang d simpen dari istri. Malah ada yang gak terbuka bilang jumlah gajinya sama istri. Huuu.. aku sih pengennya ntar terbuka :D

 
On April 9, 2010 at 8:41 AM , yuyuk said...

hehehe...iyup, bahkan ada yang sampe 25 tahun baru kebongkar lho kalo ternyata ada "uang laki-laki itu':D
sipp enakan juga yang terbuka aja..jadi pikiran juga lebih nyaman ;)