..mmm nganu, saya tadi nemu cara ngedit biar temen-temen bisa ngasih kritik dan komentar, merusuh juga boleh, lempar-lemparan apalagi kalau obyeknya makanan juga dipersilahkan, asal ga bakar-bakaran hehe..
coba yaa...biar saya tahu, usaha saya tadi berhasil engga 
terimakasih 
MySpace

Daripada harus menemaninya apel di ace hardware dan merasa bosan setengah hidup, akhirnya memutuskan janjian saja di tempat yang akhirnya bisa menyatukan kami : Toko buku.


"Bapak masih di Rumah Sakit, tapi belum bisa diambil tindakan kondisinya belum stabil"


Saya panik, kenapa operasi yang awalnya diprediksi ringan sehingga saya memutuskan untuk ga pulang ke solo mendadak jadi rumit, tensi bapak yang terus naik membuat tindakan tidak bisa diambil sama sekali. Selain itu, kata ibu, bapak mulai ngaco ngomongnya, mulai minta keluarganya dikumpulkan.


Saya lagi eneg bolak balik lihat iklan ini,
Menurut presepsi saya yang awam dunia advertising ini, ada 2 kesimpulan yang diambil dari narator iklan pewangi parfume ini:
  1. Kayaknya cewek itu jadi budak  cowok banget, apa-apa yang diminta cowok dituruti termasuk tampil dengan pakaian mini.
  2. Kayaknya cowok itu nganggep cewek itu yang berpakaian mini itu murahan, soalnya harganya juga mini 
Sepengetahuan saya, iklan ini muncul jam 9 keatas, entahlah di pagi hari, soalnya saya jarang nonton TV selepas jam 7 pagi. Dengan ekspresi mbaknya yang sedikit ambigu, membuat orang mengartikan yang iya-iya apalagi dotambah dengan narasi yang bisa disimak di video yang saya link postingan ini. Seakan-akan suatu pembenaran bahwa semua cowok itu sudah pada dasarnya mempunyai pemikiran yang ujung-ujungnya tubuh seksi dan berbalut pakaian minim, takdirnya otaknya isinya seks dan pikiran nakal, dan kita semua (MAU GA MAU) harus memaklumi, andaikan saya jadi cowok saya bakal ngamuk-ngamuk habis di judge demikian.
Kalau ada yang ngeles, yaa namanya juga iklan, kan pasti ada pesan lain di balik itu.
Justru karena iklan itu, dimana kita hanya disuguhi tagline pendek, dan kita sendiri yang harus mengartikan maksud dari tagline yang disodorkan, mana mau ada yang repot-repot nyari tahu sana sini apa yang sebenanya ada dipikiran pembuatnya. (kecuali kalau memang ada keterangan : untuk yang mau tahu arti sebenarnya silahkan hubungi bla bla bla...).

Atau mau nyoba, ngomong gini di mall : eh mbak pake rok mini, pasti harganya murah yaa?
pasti langsung ditonjok mukanya.
Saya sih ga nyalahin, banyak cewek yang pakai pakaian mini karena mereka memang pengen, bukan karena cowok yang kasih komando.

Jika nanti taglinenya ganti "karena cowok suka yang polos,....."
Kebayang ga iklannya???



Kayaknya agak sakit deh judul postingan saya kali ini haha, maklumlah sejak kenal sama bannernya mbak dosh, saya jadi lebih sering mikir sehabis ngetik kalimat, mikir doang habis itu kadang-kadang ga ada follow up.

Bolak-balik ketemu toilet perempuan yang katanya perempuan itu "wujud dari keindahan" kok sama joroknya dengan Tempat Pembuangan Akhir. Padahal cewek yang barusan keluar cantik lho, jadi intinya don't judge the ladies toilet from the face of the user, gelo kowe mengko (kecewa kamu nanti).

"Masa SMA itu kayak apa to mbak? kok katanya masa paling indah?" itu pertanyaan adik sepupu saya yang memang tahun ini mulai masuk SMA.

Saya jadi ingat, saya sudah terlalu jauh dengan masa SMA saya, kira-kira sudah 12 tahun saya melepaskan diri dari status Siswa SMA. Kalau dibilang paling indah, bagi saya semua masa yang saya jalani memiliki keindahan sendiri-sendiri.

# "Awas! jangan bilang-bilang ibu!" ancam mas Gagah, seraya mengoleskan gincu merah-merah ke bibirnya.#

# "Kamu pasti lupa menekan tombol rice tadi malam, pantas saja nasinya masih berujud beras waktu sahur tadi ibu buka tutup majig jar" kata ibu sambil mengaduk nasi goreng di dapur.#


---- itu dulu, yang lain nyusul, asyik juga ternyata bikin fiksimini ----










"Tenunlah bahagiamu yang baru, akan kubawa serta semua kenangan agar tidak membayangimu." dia pun pergi, dengan sebuah koper kecil beserta dua kartu atm dan dua buku tabungan di tanggannya.


nyoba-nyoba kenalan sama dunia fiksi mini walau masih rancu untuk mengetahui seluk-beluknya, makasih ya mbak wi3nda

gambar dari getty image.com







dia pernah membuat aku marah, terluka dan tanpa terasa meneteskan airmata

















Pakai cat perancis
jadi ga luntur, asal ga dikerik, desain cantik dan bisa pesan khusus, jadi ga ada yang ngembarin di toko hehe, pokoknya asyik, harga terjangkau sesuai dengan ukuran toples dan rumitnya gambar.



Aku percaya semua terjadi karena campur tangan-Nya.





Jangan terjebak dengan kalimat saya diatas, saya ga akan curhat cerita sedih, tapi cerita sial sedikit konyol yang sebenarnya bisa dihindari.

ada yang coba nyari2 kesempatan di lapak yang lagi sepi (yang dulu booming sebelum fb), melihat-lihat kali-kali bisa merusak lagi, membikin onar, membuat rusuh, menyalakan api.

aduh, kalo sudah ditendang jangan coba-coba nyempil lagi deh, ga ada manfaatnya, mau rusak sendiri saja jangan ngajak orang lain, mengganggu sajah!

bahan :

Spaghetti tentu saja
daging giling, sisa kemaren habis bikin batagor daging
sosis sapi
wortel, cincang halus
brokoli, rebus dengan sedikit garam


saya bukan perempuan romantis

Itu kata-kata pertama yang aku ucapkan kepadamu ketika kamu utarakan niatmu untuk meminangku. Mungkin harapanmu saat itu aku lambat laun akan berubah, entahlah mungkin juga tidak, aku toh tidak mampu membaca apa yang ada di balik kepalamu.





Kalau ditanya lebih enak hidup membujang (duuh bahasanya purba banget ya) apa punya pasangan? mau pada milih yang mana?

Kalau saya jawab tergantung, tergantung pasangan saya seperti apa. Saya dulu hidup membujang (*sambil milin kepang rambut dalam suasana hitam putih*) ga sengsara-sengsara banget, masih bisa have fun sama temen-temen saya, masih bisa ngacir sana sini tanpa perlu direpotin sama ijin dan katebelece dari pacar, masih bisa kerling-kerling mata sama adik kelas kuliah yang mukanya imut halaah...
Sengsaranya cuma satu, kalau malem minggu saya suka diomelin temen-temen saya gara-gara gangguin acara apelnya...*senyum jahil bin tengil*

Sekarang kalau tiba-tiba ada orang yang ngomong saya iri sama kebahagiaannya gara-gara dia sudah dapet pasangan, pasti orang itu lagi mabok. Padahal sumpah, saya cuma berniat mengingatkan, kalau hidupnya mulai abnormal gara-gara cintanya yang absurd itu.

Hubungan romantis itu seharusnya respirokal (kata temen saya), bukan bersifat mendominasi dan mengabdi secara membabi buta. Memberi apapun yang diinginkan pasangan, sampai rela menjual harga dirinya, sekarang saya tanya, itu jatuh cinta apa terhipnotis?

Kalau dibilang, "saya hidup bahagia kok bersamanya" saja jadi curiga jangan-jangan kalimat yang benar begini "saya takut kesepian hidup tanpa dia". Takut tidak punya status, takut patah hati dan takut kehilangan kebiasaan-kebiasaan yang selama kurun waktu terakhir dia punyai.


Hey boy, ga masalah kok kamu ga punya pacar, daripada punya pacar akhirnya yang ada dikejar-kejar hutang. Masih banyak gadis yang mempresepsikan cinta dan pacar itu bukan sekedar tempat untuk menukar kuitansi dan tempat pelunasan bon belanja. Dan hidup bahagia itu bukan berarti kemana-mana harus menggandeng perempuan yang ngaku pacarnya tapi malah bikin hidup ga tentram.

Hidup bahagia itu mau jujur pada diri sendiri, mau berhenti menipu diri sendiri dan mau berhenti ditipu pasangan.

wake up!!

*sudah aah capek ngomelnya, makan sore dulu *



Saya sangat suka ulegan, buat bikin bumbu, buat bikin sambel, buat mecah es batu, buat nimpuk orang kalau mulai ngeselin mulutnya sama tingkah lakunya.....



*mulai tumbuh taring dan tanduk hihi*

Kenapa saya suka naik angkot?
1. Karena saya ga perlu merengek-rengek minta dianter sama suami saya, jadi berasa lebih independen ... halaah
2. Di angkot saya ga perlu minder gara-gara saya ga bisa pakir pararel ...heran sistem parkir itu siapa sih yang nemuin bikin senewen saja.
3. Jauh dekat 2000 rupiah bisa seharian muter-muter jakarta apalagi kalo macet
4. Ya memang mampunya sekarang lagi naik angkot, kalau naik taksi kemana-mana bisa tekor (Alasan paling jujur :P)

Jadi begini, kalau minggu pagi, hari yang sangat sempurna untuk ngubek sayur-mayur dan ikan-ikan segar di pasar, tapi suami lebih hobi mlungker di kamar. Alhasil saya jadi peminat utama untuk menjadi penumpang angkot yang lewat di gang depan kompleks.
Angkot yang lewat di trayek favorit saya itu sejenis angkot yang berukuran mini, dengan susunan kursi hadap-hadapan memanjang di sisi kanan dan kiri angkot. Seperti sebuah cluester dan kuldesak di ujung, yang dibatasi dinding angkot sebelah belakang.
Kronologinya, kalau ada penumpang naik, maka penumpang yang paling dekat dengan pintu akan bergeser ke sebelah dalam sehingga penumpang lain bisa naik dengan gampang dan leluasa, tapi konsekwensi dari penumpang yang berada di sebelah dalam bakalan agak ribet keluar nya karena letaknya agak jauh dari pintu masuk.
Pusing kan? iya saya juga pusing kenapa soal geser menggeser di angkot saja sudah melebihi geser menggeser posisi penting di sebuah perusahaan.

Sebenarnya saya cuma pengen cerita, tadi saya naik bareng ibu-ibu hamil, kursi di sebelah dalam masih kosong. Tapi di dekat pintu angkot sudah duduk dengan manis seorang cewek yang lagi sibuk main Handphone sampai-sampai dia ga bergerak waktu sang ibu hamil meminta geser, akhirnya saya dan ibu hamil itu bersisian di sebelah dalam. Lalu naik lagi seorang wanita tengah baya yang membawa dua tas besar, lagi-lagi harus melangkahi si nona manis yang masih saja sibuk dengan HP nya, saya ga mungkin geser karena kalau saya geser berarti saya harus geser ke belakang angkot alias turun. Tak berapa lama si ibu hamil turun, dengan kepayahan melangkahi si nona manis, yang cuma geser ujung dengkul sedikit. Berarti si ibu hamil itu kepayahan dua kali ya, waktu naik sama waktu turun, sudah payah tertimpa payah, kalau boleh bikin pepatah baru...

Andai saja, kita bisa saling mengerti keadaan orang lain, yang memang masih mampu untuk sedikit berpayah payah ya ga pa-pa lah sedikit berkorban untuk orang lain yang membutuhkan. Tapi mungkin juga keadaan ini sudah sangat biasa, makanya saya baru sadar pang supir sering pasang stiker "geser dikit dong" di pintu angkot, walaupun mungkin motivasinya beda (biar penumpangnya padet dan banyak). Sekarang terserah kita kan, mau memandang dari motivasi apa tulisan "geser dikit dong" di pintu angkot ?

Geser donggg ...http://emo.huhiho.com
saya barusan dapat kabar bagus

"sahabat saya mau dilamar...tentu saja sama pacarnya"

semoga lancar yaaa....*berkaca-kaca*


Indonesia yang tiba-tiba heboh karena bu Sri Mulyani Indrawati mundur dari jabatannya sebagai menteri keuangan, saya juga lagi heboh gara-gara saya sadar kalo saya lagi maju untuk ngaku jadi fans nya SAMUEL MULIA, lhoo kok nggak nyambung sih??

Bisa jadi nyambung, kalau di KOMPAS besuk tiba-tiba mas SAM nulis tentang bu SMI, dan saya tiba-tiba jadi penasaran apa yang ada di benaknya mas SAM tentang bu SMI. SAMUEL MULIA itu yang saya ngerti awalnya adalah kolumnis di koran KOMPAS. Berjudul Parodi dan tulisannya selalu nangkring di kolom kanan atas.
Pertama kali baca dan jatuh ngefans gara-gara saya nemu kalimatnya yang kurang lebih bunyinya begini :

“jadi manusia itu ga perlu munafik untuk selalu jadi baik, kalau memang sudah merasa sangat marah dan tidak bisa memaafkan karena keterlaluan ya ngaku dan dinikmati saja”

Hahahaha..waktu itu saya memang lagi bener-bener kesel sama seseorang yang selalu bikin saya keki, terus dikasih angin dikit malah kenthut di muka, alhasil itu tulisan ngena banget di saya. Ya dinikmatin saja, biar ga tambah nelongso.

Mas SAM itu kalau nulis, sesuai dengan pemahaman sewajarnya sebagai manusia, ga membuat saya terbebani harus sebagai dewa, pun begitu saya juga sering kesindir sama tulisan-tulisan mas SAM, tapi kesindirnya kesindir asyik. Seperti edisi OM-DO kemarin, mas SAM nulis kalau orang itu cenderung untuk koar-koar dulu ke orang lain buat begini buat begitu tapi lupa buat koreksi diri sendiri.

"Saya sengaja nulis status ini di face book saya : bagaimana menurut anda kalau penzina mengingatkan kita untuk tidak berzina?" tulis mas SAM.

----- -----

O iya satu lagi, gara-gara saya sadar nge fans sama mas SAM, akhirya saya meluluhkan hati untuk nyari fotonya mas SAM dengan bantuin Google, padahal sebelumnya saya memang sengaja ga mau lihat fotonya, biar saja saya cuma mengenal dari tulisannya. Dan fotonya saya pajang di atas itu... siapa tahu anda juga ketularan ngefans

perempuan?
saya tidak pernah mengganggu hidupmu
bahkan saya tidak pernah mengusik prinsipmu

saya hanya bertanya, apakah yang kulakukan hingga setiap detik kau keluarkan kata-kata serupa lindap yang nyelinap di lidahmu?
apakah lingkaran itu membutuhkan badut?
apakah badut membutuhkan lingkaran?
apakah lingkaran itu ternyata saling bergandengan?
--- merasa menjadi badut di tengah lingkaran yang ternyata saling bergandengan ---

*bodohnya saya*









 


Selama ini kurang berhasil bergaul dengan bahan-bahan dari tepung beras, atau tepung ketan yang melewati proses "diuleni". Akhirnya berhasil juga meskipun visualnya kurang oke, karena memang ga mahir untuk urusan garnish atau make up makanan hehe...

Bahan-Bahan :
  • 40 gr tepung beras
  • 1/2 sendok teh garam
  • 300 ml air
  • 100 ml air daun suji
  • pasta pandan
  • 5 buah pisang raja yang tua
  • es serut
  • sirup merah (cocopandan)
Bahan Saus:
  • 650 ml santan
  • 50 gr tepung terigu
  • 75 gr gula pasir
  • 1 lbr daun pandan
  • 1/4 sendok teh garam

Cara Mengolah :
  • Aduk tepung beras, garam, air, air daun suji, pewarna hijau lalu rebus sambil diaduk sampai mendidih, angkat.
  • Tambahkan tepung beras, aduk rata lalu aduk lagi sampai kalis (tidak lengket). Tipiskan adonan, balutkan pada pisang hingga tertutup.(sumpeh deh yang ini susah bener, selain itu bisa sekalian olahraga lengan biar tambah berotot)
  • Kukus pisang kira-kira 20 menit atau sampai matanglah.
  • Rebus bahan saus sampai mendidih, angkat lalu dinginkan.
  • Potong-potong pisang hijau, kasih saus,es serut (atau es batu biasa juga tidak apa, habis ga punya alat buat nyerut es hehe) lalu tuangi sirup atasnya.
ini garnish nya amat sangat berantakan tapi rasanya enyakkkk lho *kata suami saya*
Selamat mencobaa....semangat