Tiba-tiba pandangan mata saya mengabur, otak saya berpikir cepat, ada apa ini,
"Kelaparan?"
"Aaah saya barusan menghabiskan seporsi bebek bakar, sotomie dan es cincau"
"Keracunan?"
"Waduuh bisa jadi, tapi saya biasa makan di tempat itu dan selama ini fine-fine saja"

Tiba-tiba gelap...dan sepi....*mirip lirik lagu dealova-nya once*



Saya pingsan ternyata, dan oleh sahabat-sahabat saya yang baik hati itu, dibawalah saya ke salah satu rumah sakit negri yang letaknya dekat dengan kantor.

Masuk UGD, tidak terbayangkan sebelumnya, datanglah suster jaga, menanyai ini itu, lalu memutuskan memasang infus atas instruksi dokter yang menyusul belakangan. Habis diinfus, mata saya kembali nyalang
"Iyalah ini air gula neng, tadi kan kamu lemes, jadi ini berguna untuk mendongkrak stamina kamu" kata dokter
saya ngangguk-ngangguk aja, sambil berfikir, boleh juga ini cairan diminum kalau lagi males ngunyah hahaha.
Dan saya pikir selesai, saya boleh pulang.
Ternyata tidak

Lalu saya harus dites lab, ambil darah dan itu artinya....disuntik.
Lagi-lagi, padahal saya benci jarum suntik, kenapa harus tes darah segala.
Diambil di sisi kiri, darah ga keluar, akhirnya diambil dari sisi lengan kanan, komentar saya cuma satu
"Sakit tau!"

Suami saya datang, dengan muka kusut habis pulang kantor, masih pake sendal jepit karena buru-buru, sampe lupa ganti sepatu crocs jagoannya itu.
Sahabat-sahabat saya pulang, setelah cipika cipiki dan cengengesan berhasil maksa saya di ambil darahnya.

Setengah delapan, dokter mendekat
"Di keluarga ada yang punya gula darah tinggi?"
"Mmmmm...kayaknya engga deh Dok, memang kenapa?"
"Kok hasil test kamu gula darahnya tinggi banget 500"saya diam...yang kepikir pertama kali malah
"Kuwalat gw, sering ngata-ngatain bos" baru setelahitu saya panik.
"Tapi kamu ga ada tanda-tanda sakit gula" kata dokter.
Akhirnya saya di test lagi, pake alat instant yang saya lupa namanya, jari saya ditusuk pake jarum, terus di tempelin ke alat tersebut.
Hasilnya : normal, 127.

Keputusan selanjutnya : test ulang.
Saya diambil lagi darahnya, sigh.

Jam 9, hasil test keluar, saya paranoid.

Keadaan yang sangat buruk ketika kamu tidak tahu sama sekali kondisimu sendiri, hanya bisa melihat dua orang bercakap-cakap tentang dirimu dan kamu berada di ruangan yang sama, menebak-nebak gerak bibir dan ekspresi mereka.

Alhamdulillah, saya sehat, gula saya normal, hanya saja trombosit saya sangat rendah.

Baru segitu saja, tadi rasanya sudah seperti mau divonis mati, saya mau menukar perasaan yang sangat tidak nyaman tadi dengan semua benda yang saya miliki.
Jadi semalam itu tadi sudah membuktikan pada saya sendiri, kesehatan itu mahal, bahkan mungkin tidak bisa dinilai dengan uang.

-do the best for your body-

Comments (2)

On June 2, 2010 at 10:45 PM , pipitta said...

kok hasil tes semula bisa ampe 500 ya?? itu salah tes apa gimana sih??

 
On June 2, 2010 at 10:50 PM , yuyuk said...

katanya darahnya ketuker, pas tau itu sempet emosi, gimana enggak coba? tinggi banget kan, aku dah panik gitu, tapi bener2 ga mau ribut waktu itu yang penting bisa segera keluar dari sana.