Sekarang saatnya menjadi kakak yang baik…MySpace
Tante saya nelpon,
“itu adikmu bilangin dong, tiap hari ganti-ganti in relation ship with, udah kayak minum obat saja, heran anak sekarang semua dibikin gampang ga pake dipikir”
“waduuh nte, saya kan juga anak sekarang, saya masih sering mikir lho”
“aah ga nyambung, ini adikmu, kamu kan udah nikah ngapain tante urusin”
“weekss”
Telpon ditutup, saya masih mikir, (tuuu kan anak sekarang masih pake mikir).



Sebenarnya saya masih syok, ternyata tante saya punya facebook, tapi kalo syok terus kapan saya nulisnya. Adik saya itu masih SMA, lagi gaul-gaulnya, apa-apa ditiru, kadang-kadang sampe yang ga pantes buat dia aja juga ikutan ditiru, jatuhnya maksa (moga-moga dia ga baca;p).
Rupa-rupanya, tante saya itu memantau relationship status dari adik saya dan teman-temannya yang tiap minggu ganti dengan nama yang berbeda-beda, bahkan terkadang pake enggage dan maried pulak. Waktu saya bilang,

“nte itu kan cuma becandaan anak-anak aja”
“aah tante dulu bercanda ga kayak gitu”

Saya diem aja, ya jelas lah, jaman dulu kan flirtingnya cuma pinjem-pinjeman buku pr itu saja sudah deg-deg annya setengah mati.

Ya..sudahlah
Akhirnya saya telpon lah adik saya tercinta, sambil mikir nyari kalimat yang tepat biar dia ga ganti ngomel kayak emaknya, dan ujung-ujungnya saya dikatain ga gaul wedeeh.
Akhirnya saya bahas lah masalah status yang kontroversial itu (halaah).
Mungkin motivasi awal bercanda, itu sarana yang disediain sama facebook membutuhkan dua orang untuk saling mengijinkan keduanya terikat dan biasanya ditampilkan di profil, ada lagi yang memang cuma status saja tanpa ada link ke oknum yang di-status-i (aiih bahasa apa pula ini). Kalau saya sebagai orang yang sudah menikah, ya saya pasang status married with Rama, selain sebagai pemberitahuan bahwa saya udah laku (emangnya dagangan) juga sebagai mekanisme pertahanan diri, jadi kalau mau macem-macem inget tu, si emas sudah nangkring di profil facebook saya, gitu saja sih.

Naa, sekarang kalau anak-anak SMA sudah pada pasang status married lah atau enggaged lah, bisa-bisa survey pernikahan dini di indonesia meningkat (apa sih?).

Mulai serius…
Pacaran, in relation ship with, enggage ataupun married itu istimewa. Jika dia diperlakukan tidak sesuai dengan semestinya tentu keistimewaannya berkurang, layaknya cinta ketika ditujukan kepada orang yang tepat dan semestinya tentu akan terasa spesial, tapi ketika diumbar dan diperlakukan bagai barang mainan tentu akan hambar bahkan mungkin menyakitkan.
Ketika sedang pacaran mungkin disitu kita diberi kesempatan untuk belajar menghargai dan menjalankan sebuah komitmen, bagaimana kita menjaga sebuah hati untuk si dia, memberikan kesetiaan dan kasih yang sewajarnya seperti layaknya orang berpacaran (eh begitu engga ya?? maafkeun kurang ahli dalam hal ini MySpace).
Dan ketika kita bertunangan atau bahkan menikah, kita telah belajar bagaimana itu sebuah komitmen bekerja, tentu saja menikah itu komitmen yang maha suci, yang ditasbihkan oleh Tuhan sebagi suatu bentuk peribadatan. Indah bukan?

Jadi, mungkin ada hal lain yang masih asyik untuk bercanda, daripada emakmu sewot, terus semua kena omel . Tanpa bermaksut menggurui, itu hanya bisa-bisanya saya saja biar hubungan emak dan anak itu ga lagi dingin…seperti es batu di dalam kulkas.MySpace

Comments (3)

On June 19, 2010 at 9:51 AM , indira Puteri said...

si Tante iri kali, anaknya bisa gonta ganti, ibunya ndak bisa lagi :D
*maaf ya tante*

 
On June 20, 2010 at 3:16 AM , yuyuk said...

psssttt kemaren si pengen bilang gitu tapi takur digampar pake ulegan ;))

 
On July 3, 2010 at 5:58 PM , Irsyaduddin Bin Muhajir said...

sabar ya bu Yayuk menghadapi tante.....
Salam aja buat sang Tante....