Baru sadar kalo memilih buah manggis itu susah-susah gampang, sudah berangkat ke pasar dengan yakin berbekal trik-trik yang didownload dengan PD nya dari internet, ternyata pas di beli dan dibuka isinya tidak seindah yang diinginkan.
Ternyata memilih buah manggis tidak hanya di kenali dari harumnya bau, padahal manggis juga ga semerbak amat baunya, tidak hanya dikenali dari bentuk, wong bentuknya juga cuma bulet bertopi kecil atasnya, tidak hanya di kenali dengan warna, soalnya rata-rata warnanya merah marun dominan kusam.

Jadi gimana caranya memilih buah manggis yang baik dan benar?
Setelah saya pikir-pikir sendiri sambil domblong di depan layar komputer, buah manggis yang bagus itu relatif, soalnya kalau kita dapat yang manis, siapa tahu kita suka yang asem, kalau kita ketemu yang asem siapa tahu kita gemar yang manis.
Lalu soal tertipu?
Saya lagi tertipu seperti saya tertipu soal manggis, kalo saya kira manggisnya udah high quality ternyata "kopong" taelaaa...gimana lagi, apalagi manusia manggis aja susah ditebak. bukan begitu???? bukaaannn!!!! :D
Pagi tadi saya berjalan menyusuri garis tepian pantai di belakang penginapan.
Pelajaran yang saya dapatkan hari ini adalah: Ketika saya menapakkan kedua kaki saya di pasir pantai, dan ombak menghempas dari arah lautan, pasir-pasir pantai yang berada di bawah tapak kaki sayalah yang akan dengan mudah meloloskan diri dan bergabung dengan sang ombak untuk menuju ke laut lepas, semakin kuat saya menapak, semakin banyak pula butir-butir pasir yang meluruh, sehingga kaki saya akhirnya terbenam semakin dalam.

Saya umpamakan kedua tapak kaki saya adalah kesulitan, kesedihan dan cobaan yang datang dalam hidup, mencengkeram, menghimpit dan membawa kesedihan yang sepertinya tak berakhir. Lalu saya, manusia yang kecil dan tukang mengeluh ini saya umpamakan bulir-bulir pasir yang menghampar di sepanjang pantai itu,dan sang ombak adalah kesempatan, dan harapan yang dikirimkan Tuhan untuk saya.

Tanpa bermaksud jadi sok filsuf, karena memang bukan filsuf, saya memetik satu pelajaran penting hari ini, pada setiap cobaan yang datang kepada manusia, pastilah ada celah kesempatan yang dikirimkan Tuhan untuk menolong kita, semakin cobaan itu menghimpit, kesempatan dan harapan itu akan semakin menguat sehingga kita bisa mengatasi kesulitan itu dan melenggang untuk bebas. Dan satu lagi, mungkin saja Tuhan ingin kita belajar dan belajar dengan memberi segala macam cobaan, belajar untuk mengerti, belajar untuk dewasa, belajar untuk ikhlas dan belajar lagi dan lagi agar lebih tangguh menjalani hidup.

Ditulis di lobby dengan kertas-kertas yang berserak di atas meja marmer kecil, berkhayal menjadi the next JK Rowling, padahal hanya menulis sebuah note kecil yang bertujuan ingin memotivasi diri saya sendiri yang sering terkena serangan mutung yang kronis, andaikata ada yang terbantu, justru sayalah yang akan berterimakasih, karena beberapa baris kata yang saya cerna dari pemikiran saya yang masih teramat dangkal ini berguna bagi orang lain.

Satu hal yang saya yakini hingga detik ini, Tuhan menegur, memberikan jalan dan mengirimkan pertolongan pada kita dari berbagai penjuru,bahkan terkadang dari hal-hal yang tak terduga, seperti dari alam yang membisikkan satu pelajaran berharga untuk menjadi insan yang lebih tangguh dalam menjalani hidup di dunia ini. Karena manusia yang tangguh tidak akan terbentuk tanpa adanya cobaan yang menempa, seperti halnya murid yang pintar bisa diukur salah satunya dengan parameter berhasil tidaknya dia melewati ujian. Selamat Tahun Baru hijriyah dan Tahun baru masehi (sebentar lagi ;p) semoga sukses dalam memperbaiki diri dalam segala hal . Semangat !!!

*gambar minjem dari :imageshack

Bahan :
  • Kacang Panjang, potong pendek-pendek
  • Wortel iris korek api
  • Tempe, potong kotak-kotak kecil
  • Telur puyuh, rebus lalu kupas
  • Bakso daging sapi, iris jadi dua bagian
  • Kecap manis
  • margarin untuk menumis
Bumbu
  • Bawang merah, iris tipis,
  • Bawang putih, iris tipis
  • Cabe Merah dan Hijau secukupnya, iris tipis
  • Daun salam, Garam.

Cara membuat :
  • tumis bawang putih sampe harum, lalu tambah kan bawang merah dan cabe, tunggu sampe layu, masukkan bakso, tempe, tuangi kecap secukupnya, tambah kan garam.
  • masukkan kacang, wortel, aduk rata.
  • beri sedikit air, masukkan telur puyuh, tunggu sampai matang, sajikan hangat-hangat :-)

Loves This Song very much :-)


AFTER ALL (Al Jarreau)

There, there was a time I knew
That no matter, come what may, love
would prevail
And then inside the dreams I knew
Came the question lovers fear
Can true love fail
Then I would miss the childhood wish
And haven't I sung to you
Of the knight in armor bright
Faithful and true to you

Darling, after all
I will be the one to hold you in my arms
After all
I will be the one to hold you
I will be the one to hold you in my arms
In my arms

I know in my heart and mind
That no matter, come what may, love will survive
And love, the author of space and time
Keeps the galaxies and each sparrow alive
And the love that heals the wound
After the war is through
Is the knight in armor bright
Faithful and true to you

*cinta membutuhkan pengertian dan keikhlasan untuk melewati semua yang terjadi baik di masa lalu ataupun sekarang bahkan yang akan datang, dan jika semua sudah terlewati adalah bahagia menjadi hasilnya*


Malam ini saya nonton kick andy sendirian, biasanya saya nonton acara favorit itu berdua dengan suami saya. Tapi karena kecapekan mencoba mesin cuci baru, akhirnya Tuan besar terlelap sudah tanpa sengaja :-).

Inspiratip sekali tamu-tamu yang datang di kick andy edisi kali ini, lebih dari 2 orang ilmuwan Indonesia yang benar-benar diakui oleh Manca negara baik secara teknis maupun akademis. Jadi ingat nasib ijazah S1 kimia murni saya yang tak berhasil saya bawa gara-gara cuti tak berakhir dan terlalu asyik menggambar bangunan di jurusan yang baru :D.

Kebanyakan dari mereka mempunyai lebih dari satu titel dari berbagai disiplin ilmu, dan juga mempraktekkan di bidangnya dengan jempolan, jadi saya yakin 100% tesis dan skripsi mereka asli buatan mereka sendiri (tanpa bermaksut menyindir, ada beberapa mahasiswa yang menyewa jin berujud manusia atau manusia yan gpura-pura jadi jin untuk menyelesaikan skripsinya :p). Dan tidak semua dari mereka berlatar belakang keluarga yang kaya raya, beberapa diantaranya membutuhkan waktu tahunan untuk mengumpulkan uang guna melanjutkan ke jenjang pendidikan yang diinginkan, benar-benar usaha yang pantang menyerah.

Satu kalimat yang masih saya ingat ketika andy menanyakan apakah ada negara yang menawarkan kewarganegaraan untuk anda? Seorang ilmuwan yang sepertinya keturunan tionghoa menjawab dengan tegas "ya, tapi saya menolaknya, karena bagaimanapun saya bangga menjadi orang Indonesia dan saya berharap keberhasilan saya bisa memotivasi orang indonesia untuk lebih baik lagi." Dua jempol pak, untuk anda.
Salut. itu saja yang terucap dari mulut saya.


Masih tentang image, saya rupanya sedang gandrung sama "kata" ini sekarang.
Di kantor, temen kantor saya tiba-tiba curhat di toilet perempuan.
(?) : mbak, aku putus sama pacarku
= : gara-gara masalah kemaren itu, jadi bener kamu di selingkuhi?

(?) : iya, tapi ga pa2 kok mbak, gw yang minta putus daripada gw kayak orang tolol diduwain begitu,
lagian aku lagi males pacaran.
percakapan selesai, melanjutkan rutinitas terus balik ke meja kerja masing-masing.


Minggu berikutnya, tiba-tiba dia merubah status di facebook jadi in relation ship with...(sama temen kantor juga), saya melihat sebentar status-status mesra mereka lalu menutup akun facebook saya dan mulai bekerja.

Pas ketemu makan siang, saya dan temen saya melihat dua anak manusia ini sudah lengket seperti kenal lem alteco, kemana-mana berdua, ibaratnya yang lain ngontrak. Saya dan temen-temen yang lain memberikan ucapan selamat dan bahkan beberapa dari mereka mendoakan supaya cepat melangkah ke pelaminan.


Beberapa waktu berlalu, euforia itu berkurang, satu sama lain mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Iseng-iseng saya tanya,

= : pacarmu mana neng? kok sorangan wae?
(?) : hi hi hi mbak bisa aja, itu cuma have fun kok mbak

= : maksutnya?

(?) : yaaa, daripada aku nanti jatuh pasaran gara-gara mantanku udah nemu gantinya lebih dulu,
mending aku pura-pura jadian sama si "X"
Setelah percakapan itu, saya jadi berfikir,
sepenting itu kah menuruti penilaian orang lain agar tidak" jatuh pasaran"?, dan bukankah mereka telah menipu banyak orang dengan melakukannya, banyak orang yang mungkin diantaranya benar-benar sungguh berdoa untuk kebahagiaan mereka? lalu tentang menipu diri sendiri dengan status palsu....;) tiba -tiba teringat lagunya vidi.

Saya cuma bisa takjub saja, ada ya yang mau repot sampe sebegitunya untuk sesuatu yang ga penting :-)

*gambar minjem dari http://www.flickr.com
Saya sudah lelah memberi pelayanan yang tanpa akhir pada citra, image, dan tuntutan-tuntutan orang di luar sana yang mulai tidak masuk akal. Dalam kehidupan yang dibilang orang modern ini, saya semakin menemukan nilai-nilai purba yang berkembang pesat bahkan mendominasi.

Komposisi hidup yang memberi pembagian peran sebagi pemenang dan pecundang, kyat dan lemah, baik dan buruk, apalagi entah klasifikasinya. Pada intinya jika klasifikasi itu didasarkan pada penilaian yang obyektif, dimana manusia memanusiakan orang lain, dan memakai bukti-bukti yang tidak asal serta valid, ya sah sah saja.

“Lalu saya jadi apakah?” akhirnya pertanyaan itu yang muncul setiap detik dalam pikiran kita, bukan berusaha untuk jadi manusaia sebaik-baiknya tapi saya jadi apakah agar orang mau menilai saya baik, agar pujian dan kekaguman yang tak putus-putusnya mengalir, terbayang betapa lelahnya mengikuti itu semua.

Ketika pada satu dimensi waktu, saya berada dalam lingkaran comunitas tertentu, saya sendiri belum begitu mengenal baik semua komponennya, laksana sebuah motor saya baru saja menginjak pedal gas, dan remnya, belum kenal tangki bensin, belum kenal spedometer, belum kenal jok dan mesinnya bahkan.

Apakah berikutnya, saya harus menciptakan kemasan untuk bisa diterima dalam komunitas tersebut, dengan mengadopsi mentah-mentah gaya mereka, dengan memakan bulat-bulat pola pikirnya?

Saya sekarang sudah mampu menjawabnya,

Saya capek dan sangat lelah kalau harus menghamba pada citra, walaupun pada intinya saya juga tidak bisa hidup berantakan juga. Jadi mulai sekarang saya mau jadi diri sendiri, sambil terus menggali potensi diri saya yang berguna, bahasa kerennya, improve my self to be better day by day (semoga ga keliru deh susunannya).


Berkaca lah pada sebuah cermin yang bidang, atau pada air yang menggenang, outline bayangannya akan sama walaupun warna dan tingkat kecemerlangannya berbeda.


*gambar pinjem dari http://www.shutterstock.com
Hari Raya Idul Adha pertama di Jakarta sebagai nyonya, he he. Biasanya begitu mau lebaran Haji, langsung pulang dan menikmati hidangan dirumah yang dimasak Ibu tercinta.
Sekarang nyoba-nyoba masak sendiri, habis dapet jatah daging, bingung mau di masak apa. Pengennya sih masak sate, tapi berhubung pengantin baru alat-alat masaknya belum lengkap alias tidak punya pemanggang dari arang. Bisa saja pake kompor gas, tapi menurut saya citarasanya beda. Lebih mantap dibakar dengan arang.

Akhirnya saya putuskan untuk membuat tongseng saja, dan mengubur impian saya memasak sate. Sepulang dari pasar, saya lihat bapak-bapak sebelah rumah sibuk membuat panggangan dari arang di halaman depan. usut punya usut ternyata beliau juga berniat membuat sate. Lalu terpikir oleh saya untuk menawarkan kerja sama yang bersifat simbiosis mutualisme, bahasa simpelnya sih "pak boleh nebeng bakar sate ga? " dan alangkah senangnya bapaknya mengiyakan. Saya menawarkan untuk tongseng buatan saya dan tetangga saya menyambut dengan gembira, satu lagi tadi juga terjadi transfer resep karena saya membuat bumbu sate sendiri ala solo dan ternyata mereka juga menyukainya. :D

Ya sudah daripada kebanyakan curhat, yuksss mari masak sate dan tongseng ala solo ;P












TONGSENG SOLO
Bahan :
Daging Kambing / Sapi
Kol dan Tomat iris kasar
Minyak goreng untuk menumis
Kuah gulai (jika tidak ada ganti dengan air, bumbu kari sedikit, campur dengan santan panaskan sebentar jadi deh ;P)

Bumbu yang dihaluskan:
Bawang merah, bawang putih, ketumbar di sangrai, jinten, pala dan garam secukupnya

Bumbu lainnya :
daun jeruk purut dihilangkan tulangnya, daun salam, serai.

Cara memasak :
Tumis bumbu yang dihaluskan dalam minyak panas, tunggu sampai wangi.
Masukkan daging yang telah dipotong kecil-kecil aduk rata sampe berubah warna
Masukkan daun jeruk, salam dan serai.
Masukkan kuah gulai sedikit demi sedikit lalu beri kecap sesuai selera, tunggu hingga mendidih dan daging empuk.
Menjelang matang tambahkan kol dan tomat yang telah diiris-iris, biarkan layu.
Angkat dan hidangkan hangat-hangat :D













SATE KAMBING SOLO

Bahan : daging kambing potong kotak lalu susun ke tusukan sate, beri lemak dalam setiap tusuk agar rasa lebih gurih saat dibakar.

Bumbu : bawang merah, bawang putih, ketumbar, gula jawa, asem jawa, haluskan lalu beri sedikit air.

Cara membuat : Masukkan tusukan sate ke dalam bumbu lalu bakar, setelah setengah matang rendam lagi dalam bumbu sebentar, beri kecap manis lalu bakar lagi hingga matang. Hidangkan sate dengan tomat, kol, irisan bawang merah dan cabe rawit.

Semoga bermanfaat ya, selamat menikmati.

Assalamualaikum,

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah” [QS.Al Kautsar : 2]
Alhamdulillah, pertama kali ucapan dasyat itu yang terpikir akan saya tuliskan di sini. Terimakasih kepada Tuhan yang maha
memberi kesempatan, untuk bisa bertemu kembali dengan momen-momen terpenting sebagai umat Islam.Di penghujung 2009 ini, kita akan bertemu lagi dengan Idul Adha, sebuah momen yang membuat kita belajar untuk berbagi dengan sesama, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Idul Adha tahun ini, saya dikaruniai kebahagiaan yang tiada terhingga, imam yang shaleh sebagai pendamping hidup saya, dan tentu saja keluarga saya bertambah, dua pasang ayah ibu yang tiada duanya ..:) Idul Adha itu ber - Qurban, Kalau ditanyakan makna “qurban”, saya akan menjawab menyembelih hewan ternak :D (maklum masih butuh banyak belajar) tapi ternyata oh ternyata setelah membaca berbagai buku dan bertanya pada banyak ahli pengertian Qurban yang sebenarnya justru jauh lebih luas lagi.

“Qurban” itu sendiri akar katanya sama dengan kata “qariib”, yang artinya “dekat”. Maka ber-qurban dalam terminologi Islam artinya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mendekatkan diri kepada Allah tentu saja bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mereka yang sedang menunaikan ibadah haji akan melakukannya dengan wukuf di Arafah, sedangkan kita yang yang tidak berhaji juga mendekat kepada Allah dengan segala cara yang bisa kita lakukan, antara lain dengan menyembelih hewan ternak.
he he baru tahu, Alhamdulillah jadi tambah ilmu lagi :)


Antara Simbolis dan Empiris Menurut telaah sayadari berbagai sumber yang terbaca, Idul Adha itu bisa membuktikan kalau Islam itu bukan agama yang harus mengagung-agungkan simbol semata, melainkan bisa dibilang sangat empirik.Jadi setelah menyembelih hewan ternak, kita tidak diperintahkan untuk membawa daging qurban itu ke tempat-tempat tertentu yang dikeramatkan misalnya, atau di kubur bagian-bagian tertentunya sebagai perwujudan qurban itu, no no no.Yang ada hanya aturan cara menyembelih (yang sebenarnya sangat sederhana), dan standar hewan yang akan di-qurban-kan, itu pun setelah dipikir-pikir semuanya menguntungkan bagi manusia, karena persyaratan hewan qurban memang ditekankan pada kehalalan dan kesehatan hewan...(begitu sederhana tapi terperinci ..mengagumkan ).

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan daripada kamulah
yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. [QS. al-Hajj : 37]

Allah memerintahkan untuk kita yang berkemampuan ber qurban, membagi-bagikan rizki kita yaitu daging qurban kepada
orang-orang sekitar, itulah cara yang diperintahkan untuk mendekatkan diri dengan Allah, sungguh sederhana dan bisa dipahami oleh siapapun.Hewan-hewan ini bukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk kita dan orang - orang sekitar kita, jika ingin dekat dengan Allah maka berilah kebahagian saudara-saudara mu, antara lain dengan mengenyangkan perut mereka, Duhai Indahnya Islam :)

Yang Muda dan Yang Tua

Banyak orang melihat kisah ‘penyembelihan Ismail as.’ sebagai bukti kekokohan iman Nabi Ibrahim as. Selain itu, setelah membaca sebuah kajian saya jadi tahu, ada ibroh lain yang jarang dibahas. Bagaimana terjadi persaingan seru dalam peristiwa tersebut. Fastabiqul khairaat. Nabi Ibrahim as, menguatkan hati untuk melaksanakan perintah Allah SWT, agar menyembelih putera kesayangannya, duuuh bayangkan betapa hancur hati seorang ayah ketika dia mendapati keadaan seperti ini. Lalu Ismail as, juga tidak rela kalau ayahnya mengunggulinya begitu saja. Tidak tanpa ‘perlawanan’. Justru setelah mendengar perintah penyembelihan tersebut, Ismail as. langsung menawarkan lehernya, tanpa keraguan sedikit pun. Yang muda dan yang tua saling berlomba untuk melakukan kebaikan. Kebaikan tidak mengenal kriteria usia.

Banyak sekali nilai yang bisa di petik dari perintah berqurban, terkadang masih ada terselip di hati, duuh mengapa harga
kambing naik gila-gilaan ya, tapi masih mahalan harga bleckberry kok he he. Betapa bahagianya ketika kita melihat senyum saudara kita yang merasakan nikmatnya daging qurban, dan betapa bahagianya kita bisa melaksanakan perintah Tuhan, dalam ikatan silaturahmi yang agung, dalam rantai kebaikan yang Insya Allah akan menjadi bekal kita menapaki kehidupan selanjutnya.

Selamat Idul Adha 10 dzulhijjah 1430 yaaa

maafkan kalau ada salah dan khilaf, mari ber - qurban :D



menunggu itu seperti menghitung sekarung beras butir demi butir
lama dan menjemukan

tahukah kamu
sepertinya daun-daun itu sudah berganti warna
tapi kau tak kunjung tiba

lalu
aku masihkah harus terus menunggu?


jakarta, akhir november 2009


Mengenang masa-masa fresh graduated setelah hampir 5 tahun bergulat dengan dunia kontruksi dan rancang bangun. Diantara file-file lama yang sedang saya defrag alias saya sortir, tiba-tiba menemukan sebuah file corel draw yang berisi proyek pertama saya ketika saya lulus kuliah :).

Dikenalkan oleh seorang teman, saya diminta untuk mendesain sebuah rumah yang sekaligus berfungsi sebagai tempat penjualan batik. Klien pertama saya ini berdiam di Sragen.

Saya masih ingat sekali, dengan susah payah saya mempraktekan ilmu saya di bidang 3D, agar klien saya lebih bisa memahami yang ide saya. Dan hasilnya, dengan pengetahuan nol tentang potoshop dan kemampuan program 3D yang masih amat sangat amatir jadilah gambar ini..

Terererererengggg…….

Dilarang menghina tapi boleh tertawa sepuasnya, karena setelah saya serahkan gambar ini, klien saya sangat tertarik dan hasilnya, sebuah HP baru bisa saya beli ketika tagihan cair, hehehe..:D

Setidaknya dengan gambar ini, saya merasa bersyukur, bahwa saya terus diberi kesempatan oleh Tuhan untuk terus belajar dan belajar:)



Kamu tahu kalau saya suka kamu
Tapi kamu juga tahu
Kalau saya sayang dia
Kamu adalah mentari pagi
Dan dia adalah cahaya kirana di malam hari
Mungkin kamu bisa menggugat
Bahwa dia tidak ada apa-apa dibanding kamu
Hidupnya ada hanya karena kebaikan refleksimu

Tapi kamu perlu tahu
Saya suka kamu karena
Saya sayang dia
Yang membuka hati saya
Untuk melihat kebaikanmu
Yang hanya sedikit
Tapi membuat dia ada
Di samping saya

*efek mumet belajar bahasa kekekekeke*


Saya akhirnya memutuskan, untuk mencoba membangun menara impian saya di tempat yang lain, dan melupakan sementara impian saya untuk jadi Pe-eM (baca : Project Manager :p).

Keputusan ini saya ambil setelah saya memiliki profesi yang baru yang sangat mengasyikkan a.k.a ibu rumah tangga, jadi saya harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk meniti karier di profesi baru saya.

Untuk sementara sedang mencari lahan di mana saya bisa mendirikan menara impian saya, dan berkejaran dengan kupu-kupu harapan saya.

doakan yaa :)

Sore tadi saya menunggu di lobby depan kantor, sambil sesekali membalas sapaan
teman-teman yang lewat, bersliweran dari masjid dan ibu-ibu termasuk saya yang beranjak pulang.

Saat saya sedang bengong, tiba-tiba pak satpam berkata "wah!! sudah bulan Agustus, sebentar lagi PP ulang tahun."

Tanggal 27,hampir dua bulan yang lalu saya mengikrarkan janji suci di hadapan Illahi, kontrak batin
antara dua jiwa yang berjanji tidak akan berpisah sampai di akhirat nanti amin.
Tak terasa sudah hampir dua bulan saya berbagi hidup dengan Rama, lelaki yang saya temui ketika saya mencari penyelamat dari antrean panjang membeli buku terbaru andrea hirata yang berjudul Maryamah Karpov.

Lelaki yang dikenalkan oleh sahabat batin saya, karena dia tahu saya tergila-gila dengan buku sehingga saya dibawa menuju jalan mendapatkan diskon pada setiap pembelian buku yang saya inginkan.Thanks Ulfa.
Lelaki yang ternyata rumahnya hanya sekitar 15 menit dari rumah saya tapi tak pernah saya temui selama 25 tahun saya menghabiskan waktu di Solo.

Tak terasa sudah dua bulan saya terbiasa melewati rute TB Simatupang dan Pasar minggu
berdua dengannya, menantinya setiap habis magrib, di Lobby ini.
Dari perasaan yang tidak nyaman pertama kali saya melihat dia menjemput saya, sampai beralih ke perasaan was-was ketika sosoknya tak kunjung tiba.
Dari perasaan risih kenapa dia memilih saya, sampai kepada membuncahnya hati memiliki pasangan hidup seperti dia.

Hampir dua bulan saya telah melakoni peran sebagai istri, mungkin belum sempurna. Saya sering lupa menyiapkan sarapan pagi, saya sering mengomel ketika melihatnya melemparkan cucian kotor sembarangan, membuatnya keluar malam-malam mencari makanan karena saya sering lapar, dan masih banyak lagi.
Saya sering membuatnya kesal, saya sering membuatnya merasa bersalah.
Dan berkali-kali saya melihat senyumnya menghapuskan amarah saya.

Untuk Rama, terima kasih telah menerima ku sebagai istrimu apa adanya, tanpa tuntutan apapun, hanya saling berjanji untuk selalu saling mengingatkan dan memperbaiki diri.
Semoga kita bisa belajar di universitas kehidupan ini bersama dan bahagia :)


dengan penuh kasih
istrimu,
yuyuk

ps. tulisan ini saya buat tanggal 12 agustus 2009 :)


*senyum simpul dulu sebelum nulis ini biar ga kebawa emosi dan bisa memandang semuanya dengan jernih :)*

Ini tentang kondisi fisik yang tidak sebanding dengan kondisi psikologis, atau tentang wadah yang tidak sesuai dengan isi. Pointless, tidak ada sinkronisasi yang terjalin antara jiwa dan penampakan. ha ha ha terasa seperti menulis cerita seram mirip goosebumps.

Sebenarnya, tidak pernah terbersit untuk menaruh perhatian pada poin-poin yang ternyata less ini dengan sekuat tenaga menghalalkan segala alasan untuk membenarkan pendapatnya, dengan cara apapun bahkan dengan merenggut emosi orang lain….fiuuhh dan parahnya lagi ini dilakukan oleh ragawi laki-laki. *kalo masih berumur 7 tahun pasti saya sudah mengepak-ngepakkan kedua tangan dan lenganku sambil megal megol di hadapannya.. kwaak kwaak kwaak … chicken!* ini, tapi karena terlalu sering disodorkan ke muka ku akhirnya kepikiran juga. Di kantor, di rumah, di lingkungan komunitas, bahkan di sekitar suamiku. Awal mula cerita pasti karena ada perbedaan pendapat, lalu pihak-pihak yang berbeda itu saling membela diri dengan gempita.

Bahkan untuk satu hal yang sangat negatif bisa digaris bawahi merah menyala dan diucapkan dengan lantang sebagai POSITIVELY ACTION *weird* benar-benar aneh tapi nyatanya ada, lalu dengan berlalunya waktu, tanpa memberi nafas pada kebenaran yang dikaburkannya, di semua ruang si ragawi ini menindas bahkan cenderung mengintimidasi walaupun aku sangsi sadar atau tidak melakukannya.

Memutar semua opini untuk menuju ke arahnya, memenangkan semua dukungan untuk menyangga pendapatnya. Pertama pernah terbawa arus untuk menandingi sejenak, tapi mendadak merasa sama “less” nya, jadi saya mendingan say good bye duluan.

Pada akhirnya, saya cuma bisa berucap, ya sampai disini saja pemikirannya, cukup sudah. Dan dengan berbaik hati saya beri ruang seluas-luasnya untuk dia berekspresi dengan “Uncategorized soul” nya itu. semoga dia cepat-cepat menentukan pilihan, mau jadi apa nantinya, biar tubuhnya tidak hanya menampung jiwa yang labil dan kosong.

*kedewasaan adalah ketika kamu tahu, kapan dan dimana bisa bersikap tidak dewasa.*

kemarin
adalah waktu yang pernah kulewti bersamamu
saat madu cinta masih menggenangi kita
dan tanganmu merengkuh erat seakan tak akan pernah lepas
semua begitu berwarna dan tanpa cela
jika ada noda pun
dalam hitungan detik akan tersapu dengan sangat mudah

lalu sekarang
kita tak lagi dalam genangan asmara
entah kamu entah aku atau kah keadaan jika boleh mencari kambing hitam
tiba-tiba ikatan itu terputus
dan rangkaian yang dulu utuh
berceceran di lantai tanpa bisa kupungut kembali
karena aku sendirian
karena kamu tak sepakat untuk menguntainya kembali

pada akhirnya
aku mengerti arti perpisahan
aku mengerti arti masa yang hanya bisa dikenang

dan aku belajar untuk bisa tersenyum lagi
karena mengenangnya aku tak mau dengan menangis
karena mengenangnya aku tak mau dengan sengsara
karena aku masih punya berkali-kali kesempatan
untuk bahagia.

untuk teman ku : don’t give up, never quick. :)

kenapa ya, snack sore di kantor dalam satu minggu pasti ada menu yang aneh...
diantara kroket, lumpia dan pastel pasti ada satu buah salak yang menyempil dan mengganggu pemandangan huff.