Hari Raya Idul Adha pertama di Jakarta sebagai nyonya, he he. Biasanya begitu mau lebaran Haji, langsung pulang dan menikmati hidangan dirumah yang dimasak Ibu tercinta.
Sekarang nyoba-nyoba masak sendiri, habis dapet jatah daging, bingung mau di masak apa. Pengennya sih masak sate, tapi berhubung pengantin baru alat-alat masaknya belum lengkap alias tidak punya pemanggang dari arang. Bisa saja pake kompor gas, tapi menurut saya citarasanya beda. Lebih mantap dibakar dengan arang.

Akhirnya saya putuskan untuk membuat tongseng saja, dan mengubur impian saya memasak sate. Sepulang dari pasar, saya lihat bapak-bapak sebelah rumah sibuk membuat panggangan dari arang di halaman depan. usut punya usut ternyata beliau juga berniat membuat sate. Lalu terpikir oleh saya untuk menawarkan kerja sama yang bersifat simbiosis mutualisme, bahasa simpelnya sih "pak boleh nebeng bakar sate ga? " dan alangkah senangnya bapaknya mengiyakan. Saya menawarkan untuk tongseng buatan saya dan tetangga saya menyambut dengan gembira, satu lagi tadi juga terjadi transfer resep karena saya membuat bumbu sate sendiri ala solo dan ternyata mereka juga menyukainya. :D

Ya sudah daripada kebanyakan curhat, yuksss mari masak sate dan tongseng ala solo ;P












TONGSENG SOLO
Bahan :
Daging Kambing / Sapi
Kol dan Tomat iris kasar
Minyak goreng untuk menumis
Kuah gulai (jika tidak ada ganti dengan air, bumbu kari sedikit, campur dengan santan panaskan sebentar jadi deh ;P)

Bumbu yang dihaluskan:
Bawang merah, bawang putih, ketumbar di sangrai, jinten, pala dan garam secukupnya

Bumbu lainnya :
daun jeruk purut dihilangkan tulangnya, daun salam, serai.

Cara memasak :
Tumis bumbu yang dihaluskan dalam minyak panas, tunggu sampai wangi.
Masukkan daging yang telah dipotong kecil-kecil aduk rata sampe berubah warna
Masukkan daun jeruk, salam dan serai.
Masukkan kuah gulai sedikit demi sedikit lalu beri kecap sesuai selera, tunggu hingga mendidih dan daging empuk.
Menjelang matang tambahkan kol dan tomat yang telah diiris-iris, biarkan layu.
Angkat dan hidangkan hangat-hangat :D













SATE KAMBING SOLO

Bahan : daging kambing potong kotak lalu susun ke tusukan sate, beri lemak dalam setiap tusuk agar rasa lebih gurih saat dibakar.

Bumbu : bawang merah, bawang putih, ketumbar, gula jawa, asem jawa, haluskan lalu beri sedikit air.

Cara membuat : Masukkan tusukan sate ke dalam bumbu lalu bakar, setelah setengah matang rendam lagi dalam bumbu sebentar, beri kecap manis lalu bakar lagi hingga matang. Hidangkan sate dengan tomat, kol, irisan bawang merah dan cabe rawit.

Semoga bermanfaat ya, selamat menikmati.

Assalamualaikum,

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah” [QS.Al Kautsar : 2]
Alhamdulillah, pertama kali ucapan dasyat itu yang terpikir akan saya tuliskan di sini. Terimakasih kepada Tuhan yang maha
memberi kesempatan, untuk bisa bertemu kembali dengan momen-momen terpenting sebagai umat Islam.Di penghujung 2009 ini, kita akan bertemu lagi dengan Idul Adha, sebuah momen yang membuat kita belajar untuk berbagi dengan sesama, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Idul Adha tahun ini, saya dikaruniai kebahagiaan yang tiada terhingga, imam yang shaleh sebagai pendamping hidup saya, dan tentu saja keluarga saya bertambah, dua pasang ayah ibu yang tiada duanya ..:) Idul Adha itu ber - Qurban, Kalau ditanyakan makna “qurban”, saya akan menjawab menyembelih hewan ternak :D (maklum masih butuh banyak belajar) tapi ternyata oh ternyata setelah membaca berbagai buku dan bertanya pada banyak ahli pengertian Qurban yang sebenarnya justru jauh lebih luas lagi.

“Qurban” itu sendiri akar katanya sama dengan kata “qariib”, yang artinya “dekat”. Maka ber-qurban dalam terminologi Islam artinya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mendekatkan diri kepada Allah tentu saja bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mereka yang sedang menunaikan ibadah haji akan melakukannya dengan wukuf di Arafah, sedangkan kita yang yang tidak berhaji juga mendekat kepada Allah dengan segala cara yang bisa kita lakukan, antara lain dengan menyembelih hewan ternak.
he he baru tahu, Alhamdulillah jadi tambah ilmu lagi :)


Antara Simbolis dan Empiris Menurut telaah sayadari berbagai sumber yang terbaca, Idul Adha itu bisa membuktikan kalau Islam itu bukan agama yang harus mengagung-agungkan simbol semata, melainkan bisa dibilang sangat empirik.Jadi setelah menyembelih hewan ternak, kita tidak diperintahkan untuk membawa daging qurban itu ke tempat-tempat tertentu yang dikeramatkan misalnya, atau di kubur bagian-bagian tertentunya sebagai perwujudan qurban itu, no no no.Yang ada hanya aturan cara menyembelih (yang sebenarnya sangat sederhana), dan standar hewan yang akan di-qurban-kan, itu pun setelah dipikir-pikir semuanya menguntungkan bagi manusia, karena persyaratan hewan qurban memang ditekankan pada kehalalan dan kesehatan hewan...(begitu sederhana tapi terperinci ..mengagumkan ).

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan daripada kamulah
yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. [QS. al-Hajj : 37]

Allah memerintahkan untuk kita yang berkemampuan ber qurban, membagi-bagikan rizki kita yaitu daging qurban kepada
orang-orang sekitar, itulah cara yang diperintahkan untuk mendekatkan diri dengan Allah, sungguh sederhana dan bisa dipahami oleh siapapun.Hewan-hewan ini bukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk kita dan orang - orang sekitar kita, jika ingin dekat dengan Allah maka berilah kebahagian saudara-saudara mu, antara lain dengan mengenyangkan perut mereka, Duhai Indahnya Islam :)

Yang Muda dan Yang Tua

Banyak orang melihat kisah ‘penyembelihan Ismail as.’ sebagai bukti kekokohan iman Nabi Ibrahim as. Selain itu, setelah membaca sebuah kajian saya jadi tahu, ada ibroh lain yang jarang dibahas. Bagaimana terjadi persaingan seru dalam peristiwa tersebut. Fastabiqul khairaat. Nabi Ibrahim as, menguatkan hati untuk melaksanakan perintah Allah SWT, agar menyembelih putera kesayangannya, duuuh bayangkan betapa hancur hati seorang ayah ketika dia mendapati keadaan seperti ini. Lalu Ismail as, juga tidak rela kalau ayahnya mengunggulinya begitu saja. Tidak tanpa ‘perlawanan’. Justru setelah mendengar perintah penyembelihan tersebut, Ismail as. langsung menawarkan lehernya, tanpa keraguan sedikit pun. Yang muda dan yang tua saling berlomba untuk melakukan kebaikan. Kebaikan tidak mengenal kriteria usia.

Banyak sekali nilai yang bisa di petik dari perintah berqurban, terkadang masih ada terselip di hati, duuh mengapa harga
kambing naik gila-gilaan ya, tapi masih mahalan harga bleckberry kok he he. Betapa bahagianya ketika kita melihat senyum saudara kita yang merasakan nikmatnya daging qurban, dan betapa bahagianya kita bisa melaksanakan perintah Tuhan, dalam ikatan silaturahmi yang agung, dalam rantai kebaikan yang Insya Allah akan menjadi bekal kita menapaki kehidupan selanjutnya.

Selamat Idul Adha 10 dzulhijjah 1430 yaaa

maafkan kalau ada salah dan khilaf, mari ber - qurban :D



menunggu itu seperti menghitung sekarung beras butir demi butir
lama dan menjemukan

tahukah kamu
sepertinya daun-daun itu sudah berganti warna
tapi kau tak kunjung tiba

lalu
aku masihkah harus terus menunggu?


jakarta, akhir november 2009


Mengenang masa-masa fresh graduated setelah hampir 5 tahun bergulat dengan dunia kontruksi dan rancang bangun. Diantara file-file lama yang sedang saya defrag alias saya sortir, tiba-tiba menemukan sebuah file corel draw yang berisi proyek pertama saya ketika saya lulus kuliah :).

Dikenalkan oleh seorang teman, saya diminta untuk mendesain sebuah rumah yang sekaligus berfungsi sebagai tempat penjualan batik. Klien pertama saya ini berdiam di Sragen.

Saya masih ingat sekali, dengan susah payah saya mempraktekan ilmu saya di bidang 3D, agar klien saya lebih bisa memahami yang ide saya. Dan hasilnya, dengan pengetahuan nol tentang potoshop dan kemampuan program 3D yang masih amat sangat amatir jadilah gambar ini..

Terererererengggg…….

Dilarang menghina tapi boleh tertawa sepuasnya, karena setelah saya serahkan gambar ini, klien saya sangat tertarik dan hasilnya, sebuah HP baru bisa saya beli ketika tagihan cair, hehehe..:D

Setidaknya dengan gambar ini, saya merasa bersyukur, bahwa saya terus diberi kesempatan oleh Tuhan untuk terus belajar dan belajar:)



Kamu tahu kalau saya suka kamu
Tapi kamu juga tahu
Kalau saya sayang dia
Kamu adalah mentari pagi
Dan dia adalah cahaya kirana di malam hari
Mungkin kamu bisa menggugat
Bahwa dia tidak ada apa-apa dibanding kamu
Hidupnya ada hanya karena kebaikan refleksimu

Tapi kamu perlu tahu
Saya suka kamu karena
Saya sayang dia
Yang membuka hati saya
Untuk melihat kebaikanmu
Yang hanya sedikit
Tapi membuat dia ada
Di samping saya

*efek mumet belajar bahasa kekekekeke*


Saya akhirnya memutuskan, untuk mencoba membangun menara impian saya di tempat yang lain, dan melupakan sementara impian saya untuk jadi Pe-eM (baca : Project Manager :p).

Keputusan ini saya ambil setelah saya memiliki profesi yang baru yang sangat mengasyikkan a.k.a ibu rumah tangga, jadi saya harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk meniti karier di profesi baru saya.

Untuk sementara sedang mencari lahan di mana saya bisa mendirikan menara impian saya, dan berkejaran dengan kupu-kupu harapan saya.

doakan yaa :)

Sore tadi saya menunggu di lobby depan kantor, sambil sesekali membalas sapaan
teman-teman yang lewat, bersliweran dari masjid dan ibu-ibu termasuk saya yang beranjak pulang.

Saat saya sedang bengong, tiba-tiba pak satpam berkata "wah!! sudah bulan Agustus, sebentar lagi PP ulang tahun."

Tanggal 27,hampir dua bulan yang lalu saya mengikrarkan janji suci di hadapan Illahi, kontrak batin
antara dua jiwa yang berjanji tidak akan berpisah sampai di akhirat nanti amin.
Tak terasa sudah hampir dua bulan saya berbagi hidup dengan Rama, lelaki yang saya temui ketika saya mencari penyelamat dari antrean panjang membeli buku terbaru andrea hirata yang berjudul Maryamah Karpov.

Lelaki yang dikenalkan oleh sahabat batin saya, karena dia tahu saya tergila-gila dengan buku sehingga saya dibawa menuju jalan mendapatkan diskon pada setiap pembelian buku yang saya inginkan.Thanks Ulfa.
Lelaki yang ternyata rumahnya hanya sekitar 15 menit dari rumah saya tapi tak pernah saya temui selama 25 tahun saya menghabiskan waktu di Solo.

Tak terasa sudah dua bulan saya terbiasa melewati rute TB Simatupang dan Pasar minggu
berdua dengannya, menantinya setiap habis magrib, di Lobby ini.
Dari perasaan yang tidak nyaman pertama kali saya melihat dia menjemput saya, sampai beralih ke perasaan was-was ketika sosoknya tak kunjung tiba.
Dari perasaan risih kenapa dia memilih saya, sampai kepada membuncahnya hati memiliki pasangan hidup seperti dia.

Hampir dua bulan saya telah melakoni peran sebagai istri, mungkin belum sempurna. Saya sering lupa menyiapkan sarapan pagi, saya sering mengomel ketika melihatnya melemparkan cucian kotor sembarangan, membuatnya keluar malam-malam mencari makanan karena saya sering lapar, dan masih banyak lagi.
Saya sering membuatnya kesal, saya sering membuatnya merasa bersalah.
Dan berkali-kali saya melihat senyumnya menghapuskan amarah saya.

Untuk Rama, terima kasih telah menerima ku sebagai istrimu apa adanya, tanpa tuntutan apapun, hanya saling berjanji untuk selalu saling mengingatkan dan memperbaiki diri.
Semoga kita bisa belajar di universitas kehidupan ini bersama dan bahagia :)


dengan penuh kasih
istrimu,
yuyuk

ps. tulisan ini saya buat tanggal 12 agustus 2009 :)


*senyum simpul dulu sebelum nulis ini biar ga kebawa emosi dan bisa memandang semuanya dengan jernih :)*

Ini tentang kondisi fisik yang tidak sebanding dengan kondisi psikologis, atau tentang wadah yang tidak sesuai dengan isi. Pointless, tidak ada sinkronisasi yang terjalin antara jiwa dan penampakan. ha ha ha terasa seperti menulis cerita seram mirip goosebumps.

Sebenarnya, tidak pernah terbersit untuk menaruh perhatian pada poin-poin yang ternyata less ini dengan sekuat tenaga menghalalkan segala alasan untuk membenarkan pendapatnya, dengan cara apapun bahkan dengan merenggut emosi orang lain….fiuuhh dan parahnya lagi ini dilakukan oleh ragawi laki-laki. *kalo masih berumur 7 tahun pasti saya sudah mengepak-ngepakkan kedua tangan dan lenganku sambil megal megol di hadapannya.. kwaak kwaak kwaak … chicken!* ini, tapi karena terlalu sering disodorkan ke muka ku akhirnya kepikiran juga. Di kantor, di rumah, di lingkungan komunitas, bahkan di sekitar suamiku. Awal mula cerita pasti karena ada perbedaan pendapat, lalu pihak-pihak yang berbeda itu saling membela diri dengan gempita.

Bahkan untuk satu hal yang sangat negatif bisa digaris bawahi merah menyala dan diucapkan dengan lantang sebagai POSITIVELY ACTION *weird* benar-benar aneh tapi nyatanya ada, lalu dengan berlalunya waktu, tanpa memberi nafas pada kebenaran yang dikaburkannya, di semua ruang si ragawi ini menindas bahkan cenderung mengintimidasi walaupun aku sangsi sadar atau tidak melakukannya.

Memutar semua opini untuk menuju ke arahnya, memenangkan semua dukungan untuk menyangga pendapatnya. Pertama pernah terbawa arus untuk menandingi sejenak, tapi mendadak merasa sama “less” nya, jadi saya mendingan say good bye duluan.

Pada akhirnya, saya cuma bisa berucap, ya sampai disini saja pemikirannya, cukup sudah. Dan dengan berbaik hati saya beri ruang seluas-luasnya untuk dia berekspresi dengan “Uncategorized soul” nya itu. semoga dia cepat-cepat menentukan pilihan, mau jadi apa nantinya, biar tubuhnya tidak hanya menampung jiwa yang labil dan kosong.

*kedewasaan adalah ketika kamu tahu, kapan dan dimana bisa bersikap tidak dewasa.*

kemarin
adalah waktu yang pernah kulewti bersamamu
saat madu cinta masih menggenangi kita
dan tanganmu merengkuh erat seakan tak akan pernah lepas
semua begitu berwarna dan tanpa cela
jika ada noda pun
dalam hitungan detik akan tersapu dengan sangat mudah

lalu sekarang
kita tak lagi dalam genangan asmara
entah kamu entah aku atau kah keadaan jika boleh mencari kambing hitam
tiba-tiba ikatan itu terputus
dan rangkaian yang dulu utuh
berceceran di lantai tanpa bisa kupungut kembali
karena aku sendirian
karena kamu tak sepakat untuk menguntainya kembali

pada akhirnya
aku mengerti arti perpisahan
aku mengerti arti masa yang hanya bisa dikenang

dan aku belajar untuk bisa tersenyum lagi
karena mengenangnya aku tak mau dengan menangis
karena mengenangnya aku tak mau dengan sengsara
karena aku masih punya berkali-kali kesempatan
untuk bahagia.

untuk teman ku : don’t give up, never quick. :)

kenapa ya, snack sore di kantor dalam satu minggu pasti ada menu yang aneh...
diantara kroket, lumpia dan pastel pasti ada satu buah salak yang menyempil dan mengganggu pemandangan huff.