Masih inget cerita film Serendipity ga?
Kalau ga salah itu film jaman saya masih kuliah sekitar tahun 2001, bintanya John Cusack yang bertampang kalempucca_love_17 tapi menghanyutkan itu (sungai kalee...) sama Kate Beckinsale si cantik yang wajahnya vintage banget (kok kaya model baju saja vintage?). Tiba-tiba saya inget film ini gara-gara ngobrol sama sahabat saya tentang ketidak sengajaan yang berbuah indah dalam hidupnya.

Kisah ini dimulai dengan pertemuan antara seorang produser ESPN Jonathan Trager (john Cusack) dan Sara (Kate Beckinsale) di sebuah toko saat merek atanpa sengaja memperebutkan sepasang kaos tangan yang kalau ga salah warnanya hitam (maklum udah agak lama jadi agak-agak kabur memorinya cool). Lalu dengan konyolnya mereka membagi dua kaus tangan itu, masing-masing satu untuk setiap orang. Sebagai ungkapan terimakasih Johnatan mengajak Sara makan malam di Restoran yang bernama Serendipity, saat itu John mulai tertarik dengan Sara, dan kemudian meminta nomor telepon dan alamatnya. Sara yang sangat percaya dengan destiny (takdir) memilih untuk menuliskan nomor teleponnya pada sebuah novel dan selembar uang 5$ yang kemudian keduanya tidak disimpan tapi novelnya dikembalikan ke toko buku dan uang nya dibelikan permen. Sara percaya, kalau memang takdir akan mempertemukan mereka pasti mereka akan bertemu.

Serendipity sendiri menurut wikipedia artinya adalah the effect by which one accidentally discovers something fortunate, especially while looking for something else entirely.
Jadi serupa keberuntungan yang berawal dari ketidak sengajaan, pucca_love_17ketidak sengajaan yang indah. Seperti juga dalam film itu, kadang-kadang saya suka takjub mendengarkan rentetan ketidak sengajaan - ketidaksengajaan yang indah dalam sebuah alur hidup seseorang, entah itu dalam pencarian jodoh, pekerjaan atau bahkan hal-hal kecil seperti menemukan sebuah sepatu atau baju di toko. Walaupun tentu saja, ketidak sengajaan itu pasti akan diikuti oleh perjuangan yang pantang menyerah (halaah...pfff) dari pelakunya.
Jadi sebenarnya kalo hidup itu dinikmati sampai detail-detailnya, bukan ga mungkin ya kita akan menemukan serendipity-serendipity itu...by the way kalo ketemuan saya dengan Mr. Keriting itu termasuk serendipity ga ya...hi hi hi berarti waktu itu cupidnya si U dong ha ha.
Tetep saja saya tidak menyukai kata kebetulan, karena bagi saya hidup bukanlah kesengajaan tanpa arti pada setiap detiknya, tapi untaian kisah-kisah yang tertata indah dan sesuai rencana-Nya. Anything happen for a reason.


When love feels like magic it's called destiny, When destiny has a sense of humor it's called a serendipity.
kiss

Comments (0)